WahanaNews.co | Di tengah upaya internasional menemukan kapal selam penjelajah Titanic yang hilang, beberapa penumpang sebelumnya mengutarakan kesaksian seram.
Seorang petualang Jerman yang pernah menjelajahi puing-puing Titanic dengan kapal selam yang sama menyebutnya sebagai misi bunuh diri.
Baca Juga:
Dominasi Udara: 10 Negara Asia dengan Armada Jet Tempur Terbanyak, Indonesia Masuk Daftar
"Saya sangat beruntung saat itu," kata Arthur Loibl kepada media Jerman Bild tentang petualangannya yang menegangkan.
Dia melakukan pengembaraan bawah air berbahaya itu pada Agustus 2021, menyelam sekitar 3.800 meter ke bangkai Titanic.
"Itu adalah misi bunuh diri pada waktu itu. Kapal selam pertama tidak bekerja, sehingga saat sudah menyelam sedalam 1.600 meter harus ditinggalkan," katanya Melansir detikINET dari New York Post.
Baca Juga:
Langkah Strategis, Inggris dan Italia Integrasikan Rudal Meteor ke F-35
Mereka akhirnya menyelam terlambat lima jam karena masalah kelistrikan yang dia curigai sebagai penyebab hilangnya Titan saat ini. Tidak hanya itu, tepat sebelum pelayaran, braket tabung stabilisasi yang menyeimbangkan kapal selam robek dan harus disambungkan kembali.
Tak hanya itu, kondisi sempit di dalam kapal Titan cukup menyiksa.
"Anda membutuhkan saraf yang kuat, Anda tidak boleh sesak dan Anda harus bisa duduk bersila selama sepuluh jam," jelasnya.