Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional itu mengungkapkan
pemerintah India memang terus menurunkan harga tes RT-PCR di India sejak
COVID-19 melanda. Di Mumbai misalnya, jika datang ke laboratorium atau rumah
sakit, harga tes RT-PCR sebelumnya di angka 700 Rupee. Kini, harga tersebut
turun menjadi 500 Rupee. Bahkan, kata Agoes, ada laboratorium yang menawarkan
tes RT-PCR dengan harga 299 Rupee.
"Kalau saya lihat trennya, memang semuanya itu ada
sedikit perbedaan saja. Yang jelas dari awal Covid-19 hingga sekarang, itu
terjadi penurunan harga. Kalau saya cek beberapa harga, teman saya yang ada di
negara bagian Telangana, khususnya di Kota Hyderabad itu 500 Rupee, Rp 100 ribu
ya. Dan di Maharashtra atau Mumbai gitu ya, itupun harganya juga turun dari 700
Rupee atau Rp 140 ribu menjadi Rp 100 ribu juga jikalau kita datang ke
laboratoriumnya," papar Agoes.
Baca Juga:
Kemenkes Katakan Kasus Kematian Akibat Virus Corona di Indonesia Kembali Meningkat
Sementara, lanjut Agoes, jika petugas datang ke rumah, warga
cukup membayar 800 Rupee atau sekitar Rp 160 ribu untuk tes PCR. Namun, kata
dia, harga itu cukup bervariasi di sejumlah daerah. Di Mumbai misalnya, harga
berkisar 750 Rupee. Sementara di Delhi, harga tes PCR di rumah berkisar 700
Rupee.
"Kalaupun petugasnya datang ke rumah itu 980 Rupee atau
Rp 200 ribu di harga lama, dan direvisi lagi menjadi 800 Rupee atau Rp 160
ribu. Jadi saya boleh katakan di sini untuk harga itu memang di kisaran Rp 100
ribu dan mendekati Rp 200 ribu," tutur dia.
Menurut Agoes, ada sejumlah alasan kenapa harga tes PCR di
India jauh lebih murah dari Indonesia. Pertama, hal itu karena India
memproduksi sendiri alat tes PCR.
Baca Juga:
Menteri Kesehatan akan Buat Aturan Test PCR Bisa di Apotek
"Kenapa murah? Karena India bisa melakukan produksi
sendiri terkait alat tes PCR itu sendiri. Bayangkan ada setidaknya sekitar 30
perusahaan manufaktur dalam negeri yang bisa memproduksi 30-an juta dalam satu bulan,"
kata Agoes.
Selain itu, kata Agoes, pemerintah India juga menentukan
harga jual tes RT-PCR.
"Selain itu juga pemerintah India menentukan harga jual
untuk tes RT PCR, terlebih yang dilakukan oleh laboratorium atau rumah sakit
swasta. Dan pada saat terjadi tsunami Covid-19 pemerintah India pun juga
membuka liberasisasi impor tes RT PCR dengan negara lain, dengan tidak
memperketat persyaratannya, selama masih diakui peralatan tes RT PCR tersebut
oleh negara-negara tertentu dari Kemenkesnya, termasuk WHO, Brazil, Amerika
Serikat, Korea Selatan dan negara-negara Eropa," papar dia.