WahanaNews.co | Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftachul
Akhyar, mengajak rakyat Palestina untuk introspeksi diri terkait
kembalinya penyerangan yang dilakukan Zionis Israel di Masjid Al-Aqsa dan Gaza
di tengah Ramadhan.
Hal ini dia sampaikan saat memberikan
sambutan di acara Muhasabah Penghujung Ramadhan Darurat Al-Aqsa, Selamatkan Gaza dan Rebut Kembali Palestina, yang digelar secara virtual, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga:
Pendeta Gilbert Lecehkan Zakat dan Salat, Jusuf Kalla: Islam itu Pemaaf
"Mungkin Bangsa
Palestina perlu juga introspeksi kenapa ini terjadi dan umat Islam dunia
bagaimana tanggung jawabnya," kata dia, di acara
tersebut.
Mulanya, Rais 'Aam Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020 ini menjelaskan bahwa pada dasarnya
puasa Ramadhan memberikan kekuatan umat Islam untuk menghadapi segala
musuhnya.
Inilah yang dimiliki bangsa Palestina
sejak dulu kala.
Baca Juga:
Camat Sibabangun Lepas Pawai Takbir Lebaran 2024
Menurutnya, sejak
dulu Palestina mampu berdiri kokoh di tanahnya sendiri, namun saat ini harus
terbalik, sehingga seperti hidup di negara lain dan bukan tanah airnya.
"Kekuatan maknawiyah. Memang jadi
pertanyaan besar, kenapa Bangsa
Palestina yang dulu jadi tuan rumah yang begitu perkasa tiba-tiba terbalik
sekarang," tuturnya.
Untuk itu, Miftachul menerangkan, pada dasarnya Ramadhan dan ibadah puasa yang bisa menjawab
permasalahan ini.
Sebab, puasa sesuai hadis nabi
memberikan kekuatan dan kemenangan umat Islam.
"Puasa adalah praktik jihadun nafs, memerangi hawa nafsu.
Kalaulah jihadu ala nafs ini sukses
akan melahirkan sebuah kekuatan sebuah peradaban akhlak yang tidak akan mudah
dilumpuhkan siapapun," tuturnya.
Selain itu, Miftachul juga
menerangkan, kekuatan persatuan Islam ini sangat diperlukan untuk menyelesaikan
masalah di Palestina.
Namun, di negara tersebut juga ada dua
kelompok yang terus bertikai.
"Ukhuwah Islamiyah ini sebuah
kekuatan kami mohon juga di Palestina ada dua kelompok yang sampai saat ini terus
bertikai tidak pernah akur mohon ini agar bisa mendapatkan sebuah
persatuan," kata dia. [dhn]