WahanaNews.co, Jakarta - Pizza Hut turut merasakan dampak dari gerakan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel.
Pernyataan ini disampaikan pemegang waralaba Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk. Pizza Hut, bersama dengan beberapa merek lainnya, terlibat dalam seruan boikot karena dituduh memiliki keterkaitan dengan Israel.
Baca Juga:
Kapolres Rohil Siap Ciptakan Pilkada Damai dan Bangun Sinergitas Bersama MUI
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Sarimelati Kencana, Hadian Iswara, menyatakan, "Tentu kami mengalami dampak dari peristiwa ini."
Hadian juga mengungkapkan bahwa terdapat oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak jelas sumbernya yang menyusun daftar perusahaan terafiliasi Israel.
Dia memastikan bahwa sebenarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak pernah menyertakan daftar tersebut.
Baca Juga:
Palu Berzikir: Pemkot Palu Peringati 6 Tahun Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi
"Kalau kita lihat dari Fatwa MUI normatif sebetulnya, tapi ada orang-orang tidak bertanggung jawab yang menggabungkan antara daftar yang tidak jelas kebenarannya mengenai list perusahaan terafiliasi Israel. Nah terus digabungkan dengan Fatwa MUI sehingga akhirnya banyak masyarakat yang jadi salah mengerti bahwa daftar tersebut merupakan bagian dari fatwa MUI," tuturnya.
Hadian menyebut pihaknya sudah mencoba memberikan penjelasan ke daerah-daerah melalui outlet ataupun pejabat berwenang yang berkaitan, baik MUI maupun dari Kementerian Agama. Ia berharap masyarakat Indonesia bisa lebih memahami permasalahan ini.
"Jadi mudah-mudahan dengan adanya klarifikasi antara lain dari Wakil Ketua MUI, tokoh-tokoh agama, Bapak Jusuf Kalla, ada banyak beberapa yang mengklarifikasi itu bahwa itu tidak betul gitu, tapi memang isu permasalahan ini sudah menjadi bola liar," ucapnya.