WahanaNews.co | Perebutan kursi presiden Turki mempertemukan Recep Tayyip Erdogan dan Kemal Kilicdaroglu dalam persaingan sangat sengit di pemilihan umum negara tersebut.
Pria ini akan menjadi rival terkuat sang pertahanan dalam Pemilu yang digelar hari ini.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
Kilicdaroglu diketahui maju dengan dukungan dari lima partai yang tergabung dalam National Alliance atau Aliansi Nasional.
Ia pun banyak dikumandangkan memperoleh kemenangan pada pemilihan kali ini, tidak terkecuali berdasarkan hasil jajak pendapat.
Survei yang dirilis Konda pada Kamis (11/5/23) atau tiga hari jelang pemilihan memaparkan Erdogan hanya meraup 43,7 persen suara.
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
Sementara Kilicdaroglu meraih 49,3 persen suara. Hasil tersebut membuat Erdogan kekurangan suara mayoritas yang dibutuhkan untuk menang pada putaran pertama pemilu.
Tapi sebenarnya siapa Kilicdaroglu?
Kemal Kilicdaroglu lahir pada 1948 di timur kota Tunceli, sebagai satu dari tujuh anak dalam keluarga penganut aliran Islam minoritas Alevi.
Dia lulus dari Ankara Academy of Economics and Commercial Sciences (sekarang Gazi University) di ibu kota Turki, dengan gelar ekonomi.
Pria berusia 74 tahun ini punya pengalaman di bidang keuangan dan ekonomi, seperti di Kementerian Keuangan era 1990-an, Direktur Jenderal Pendapatan, dan dua badan jaminan nasional. Dia juga sempat menjadi anggota dewan dari Turkey is Bank.
Kilicdaroglu lalu memulai kariernya di bidang politik sebagai wakil Republican People's Party (CHP) dari Istanbul dalam pemilihan umum 2002. Dia terpilih kembali pada tahun 2007 dan menjabat sebagai wakil ketua kelompok parlemen Partai CHP di bawah Deniz Baykal.
Setelah pengunduran diri Baykal, Kilicdaroglu menggantikan posisinya dan memimpin CHP dalam konvensi partai pada Mei 2010. Setelah itu, ia menjabat sebagai pemimpin Partai CHP.
Partai Kilicdaroglu terus menerus mengalami kekalahan dalam semua pemilu melawan Justice and Development Party atau Partai AK pimpinan Erdogan sejak saat itu.
Kesuksesan CHP dan sekutunya yang paling signifikan adalah dalam pemilu lokal 2019, saat partai tersebut memenangkan pemilihan walikota di lima dari enam provinsi terbesar di Turki termasuk Ankara dan Istanbul, melansir dari Al-Jazeera.[eta]