WahanaNews.co | Daftar negara dengan gaya hidup paling tidak sehat terus bertambah. Penduduk di negara-negara tersebut cenderung menjalani gaya hidup yang tidak sehat, dengan lebih sering mengonsumsi alkohol dan merokok daripada makan buah dan sayuran.
Menariknya, pilihan gaya hidup yang buruk tidak hanya mempengaruhi individu, tetapi juga negara secara keseluruhan. Medical Aid telah menganalisis tingkat kebiasaan tidak sehat di seluruh dunia dan menemukan 10 negara dengan gaya hidup paling tidak sehat.
Baca Juga:
Kasus Komoditas Timah, Harvey Moeis Didakwa Rugikan Negara Rp300 Triliun
Dalam laporan yang dikutip dari Express pada Sabtu (1/7/2023), faktor-faktor seperti konsumsi alkohol, merokok, tembakau, tingkat obesitas, dan penyakit menular seksual (PMS) telah dianalisis. Hasilnya, Bulgaria menduduki peringkat teratas dalam daftar ini.
Bulgaria, yang terletak di Eropa Tenggara, memiliki tingkat merokok tertinggi, di mana 35,5 persen penduduknya mengonsumsi produk tembakau. Angka ini menjadikan Bulgaria sebagai satu-satunya negara di mana persentase tersebut lebih tinggi dari sepertiga.
Selain itu, Bulgaria juga memiliki konsumsi alkohol rata-rata tahunan yang tinggi, dengan angka 11,2 liter per kapita. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang juga memiliki peringkat tinggi, Bulgaria mendapatkan skor total gaya hidup tidak sehat sebesar 7,94.
Baca Juga:
Perusahaan Pengadaan Kapal Kalah Digugat, Kejati DKI Pulihkan Keuangan Negara Rp53 Miliar
Medical Aid membuat daftar ini dengan menggunakan data dari berbagai sumber, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CIA Factbook. Data kemudian dikompilasi menjadi satu skor gaya hidup tidak sehat yang digunakan untuk memeringkat negara-negara dengan kebiasaan paling tidak sehat hingga yang memiliki kebiasaan paling sedikit.
Negara kedua dalam daftar ini adalah Latvia, dengan skor gaya hidup tidak sehat sebesar 7,16. Negara Baltik ini memiliki konsumsi alkohol tahunan tertinggi sebesar 12,9 liter per kapita, serta tingkat merokok tertinggi keempat.
Selain itu, Latvia juga mendapatkan peringkat kesembilan dalam hal prevalensi penyakit menular seksual. Hal ini menunjukkan bahwa seks tanpa kondom merupakan masalah yang lebih besar di negara ini daripada di tempat lain di dunia.