WahanaNews.co | Militer Korea Selatan menyebut Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut di lepas pantai timurnya pada Senin (25/7/2023) malam.
Aksi ini dilakukan hanya selang beberapa jam usai kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) merapat di pangkalan angkatan laut di Korea Selatan.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Kementerian pertahanan Jepang juga melaporkan bahwa Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik, dan keduanya jatuh di luar zona ekonomi eksklusifnya.
Dilansir dari Reuters, peluncuran rudal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea.
Korea Selatan dan Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesiapan militer mereka sebagai tanggapan terhadap program senjata Korea Utara, termasuk pengerahan aset militer strategis AS di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Korea Utara merespons dengan kemarahan, menyatakan bahwa pengerahan semacam itu dapat memenuhi kriteria penggunaan senjata nuklir.
AS menyatakan bahwa mereka sedang berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya terkait peluncuran rudal Korea Utara, yang dianggap sebagai tindakan yang tidak stabil.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, militer AS menambahkan bahwa peluncuran tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personil dan wilayah AS atau sekutu AS.
Sebelumnya, sebuah kapal selam AS bertenaga nuklir memasuki pangkalan angkatan laut di pulau selatan Korea Selatan, Jeju, untuk memuat pasokan militer dalam misi operasional yang tidak ditentukan, menurut angkatan laut Korea Selatan.
Selama akhir pekan sebelumnya, Korea Utara menembakkan serangkaian rudal jelajah ke laut di lepas pantai baratnya.
Pekan lalu, Korea Utara juga melakukan uji coba rudal balistik setelah kapal selam AS bersenjata nuklir tiba di pelabuhan Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 1980-an. [eta]