WAHANANEWS.CO, Jakarta - Korea Utara kembali menunjukkan sikap tegas di tengah latihan gabungan militer antara Amerika Serikat dan Korea Selatan yang dimulai pada Senin (10/3/2025).
Menurut laporan KCNA, latihan bertajuk Freedom Shield 2025 ini melibatkan unit militer Korea Selatan dan Amerika Serikat di berbagai sektor, termasuk darat, laut, udara, hingga komputerisasi dan luar angkasa.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Latihan ini dijadwalkan berlangsung hingga 20 Maret 2025 dengan tujuan memperkuat kesiapan pertahanan menghadapi ancaman dari Korea Utara.
Sebagai respons terhadap latihan militer tersebut, Korea Utara dikabarkan menampilkan lokasi kapal selam nuklir strategisnya, yang berfungsi sebagai platform peluncuran rudal balistik nuklir.
Media Korea Selatan, The Dong-A Ilbo, melaporkan bahwa sebuah foto terbaru menunjukkan Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un meninjau langsung pembangunan kapal selam nuklir negaranya.
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Dalam pernyataannya, Kim Jong-un menegaskan bahwa Korea Utara akan meningkatkan kekuatan pertahanannya dengan mengembangkan kapal selam bersenjata nuklir.
"Pembangunan kapal selam nuklir ini adalah bagian dari strategi pertahanan nasional kami. Pasukan pertahanan maritim Republik akan dikerahkan secara menyeluruh di perairan mana pun yang dianggap perlu, alih-alih dibatasi pada perairan tertentu," ujar Kim Jong-un.
Pembangunan kapal selam tersebut merupakan hasil Kongres Partai Buruh Korea Utara ke-8 yang berlangsung pada Maret 2021.
Kim Jong-un menyebut proyek ini sebagai salah satu dari lima prioritas utama dalam pengembangan pertahanan nasional Korea Utara.
Sumber intelijen menduga kapal selam nuklir yang tengah dibangun itu berada di Galangan Kapal Sinpo di Provinsi Hamgyong Selatan atau fasilitas militer lainnya.
Hingga saat ini, Korea Utara belum memberikan rincian lebih lanjut terkait nama dan kelas kapal selam tersebut.
Saat ini, Angkatan Laut Korea Utara (KPAN) diperkirakan hanya memiliki satu kapal selam bertenaga diesel yang digunakan sebagai peluncur rudal balistik nuklir Pukguksong-1
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]