WahanaNews.co | Korea Utara menembakkan rudal antipesawat yang baru dikembangkan, sebagaimana dilaporkan media pemerintah KCNA pekan ini.
Penembakan rudal antipesawat itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata yang dilakukan Korea Utara akhir-akhir ini, di tengah pembicaraan denuklirisasi dengan Amerika Serikat yang menemui jalan buntu.
Baca Juga:
Korut Gagal Lagi dalam Luncurkan Satelit Mata-Mata
Uji coba dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara, lembaga pengembang senjata militer, dan bertujuan untuk memastikan bahwa peluncur rudal, radar, kendaraan komprehensif komando pertempuran dan kinerja tempur berfungsi dengan baik, kata KCNA, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Jumat (1/10).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampaknya tidak menghadiri uji coba itu. Pak Jong Chon, anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa, merupakan pejabat yang mengawasi percobaan tersebut.
"Uji coba secara keseluruhan sangat penting secara praktis dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai sistem rudal antipesawat prospektif," kata kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, yang mengutip pernyataan Akademi Ilmu Pertahanan.
Baca Juga:
Korut Kecam Latihan Gabungan AS dan Korea Selatan
Sebelumnya, KCNA pada Rabu (29/9) melaporkan bahwa Korea Utara menembakkan rudal hipersonik yang baru dikembangkan di lepas pantai timurnya pada Selasa (28/9).
Penembakan rudal itu terjadi setelah Korut mendesak Amerika Serikat dan Korsel untuk membuang "standar ganda" mereka tentang program senjata nuklir agar pembicaraan diplomatik dapat dimulai kembali.
Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korut, kata KCNA. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.