WahanaNews.co | Korea Utara, pada Jumat (17/02/23), mengecam rencana latihan gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan memperingatkan kedua negara itu bakal menghadapi tindakan balasan yang keras dari Pyongyang yang tak pernah terjadi sebelum ini.
Korea Utara menganggap latihan itu sebagai "persiapan melancarkan agresi," lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) mengutip pernyataan juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara.
Baca Juga:
Reputasi Konservasi Alam, Hotel Bumi Wiyata Komitmen Bayar 2 Tahun Tunggakan PBB
Rabu depan (22/02/23), Amerika Serikat dan Korea Selatan dijadwalkan membahas keadaan darurat, termasuk skenario bagaimana menghadapi serangan nuklir Korea Utara, dan latihan militer gabungan pada Maret.
Dalam pernyataannya, juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara itu juga mengkritik Dewan Keamanan PBB karena tidak menyinggung unjuk militer bilateral, dan mengatakan mereka hanya mempermasalahkan pelaksanaan hak sah Korea Utara dalam membela diri.
"Jika Dewan Keamanan PBB terus terbujuk AS seperti diinginkannya, DPRK (Republik Rakyat Demokratis Korea atau Korea Utara) akan terpaksa mempertimbangkan langkah-langkah atas tindakan tambahan, apalagi kategori tindakan militer normal," kata KCNA.[eta/antara]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.