Sementara itu, pengamat iklim menilai, tindakan China tersebut melambangkan bahwa negara itu tak lagi memiliki komitmen baru yang ingin diusulkan untuk menangani masalah iklim global.
Walaupun demikian, China berencana mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) fosil hingga di bawah 20 persen pada 2060 mendatang.
Baca Juga:
Maksud Hati Cegah Kiamat Batubara, Apa Daya China-India Malah Kena Murka
Rencana ini tertuang dalam dokumen kabinet yang diterbitkan oleh media pemerintah setempat.
Namun, dokumen tersebut tidak merinci langkah-langkah yang akan diambil Pemerintah China untuk dekarbonisasi atau upaya mengurangi emisi karbon.
Pelaksanaan COP26 sendiri menuai ekspektasi, sekaligus ketakutan.
Baca Juga:
Heboh! India dan China Tolak Hapus Batubara di KTT COP26
Walaupun dalam pertemuan ini berbagai negara akan memperkuat komitmen mereka dalam menangani masalah iklim, masih ada kemungkinan pertemuan ini akan gagal.
Sebelumnya, Johnson menyatakan bahwa COP26 berpotensi gagal.
Ia menilai kemungkinan ini muncul akibat negara-negara masih belum memberikan target yang cukup untuk mengendalikan kenaikan suhu Bumi agar tetap di bawah 1,5 derajat celsius.