WahanaNews.co | Bursa kandidat untuk menggantikan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, terus meningkat pada Minggu (10/7/2022).
Sebanyak lima kandidat lagi muncul dan menyatakan niat untuk mencalonkan diri menggantikan Johnson.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Menteri Perdagangan Junior, Penny Mordaunt, secara resmi menyatakan mencalonkan diri pada Minggu (10/7/2022).
Dia bergabung dengan Menteri Transportasi, Grant Shapps; Menteri Keuangan, Nadhim Zahawi; serta dua mantan Menteri, Jeremy Hunt dan Sajid Javid.
Sebelum pengumuman itu, Wakil ketua Partai Konservatif, Kemi Badenoch, menyatakan ingin menggantikan Johnson.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Kemudian, yang menyatakan hal serupa adalah Jaksa Agung, Suella Braverman, dan mantan Menteri Pertahanan yang dipecat oleh Johnson, Penny Mordaunt.
Sedangkan Menteri Keuangan pada awal 2020, Rishin Sunak, langsung mengumumkan niatnya sehari usai Johnson melontarkan kesiapannya untuk mundur.
Johnson menyatakan, Kamis (7/7/2022), ia siap mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri, namun akan tetap bertahan hingga pemimpin baru terpilih.
Keputusan melepaskan jabatan terjadi usai anggota parlemen dan rekan kabinetnya memberontak akibat penanganannya atas serangkaian skandal, termasuk pelanggaran aturan penguncian dalam pertemuan di Downing Street.
Seorang anggota komite partai Konservatif yang menetapkan aturan untuk pemilihan kepemimpinan mengatakan pada Minggu, hasil akhir akan diumumkan pada September.
Komite legislator Partai Konservatif 1922, yang menetapkan aturan untuk partai di parlemen, akan menetapkan jadwal yang tepat setelah pertemuan pada Senin (11/7/2022).
Pejabat eksekutif Komite 1922, Bob Blackman, mengatakan, pencalonan akan ditutup pada Selasa (12/7/2022) malam.
Seusai penutupan, langkah berikutnya adalah proses untuk mengecilkan kandidat menjadi dua kandidat terakhir pada 21 Juli 2022.
Anggota partai akan memilih pemimpin partai baru selama musim panas, yang kemudian akan menjadi Perdana Menteri.
"Kami akan (memilih dua yang terakhir) pada 21 Juli, untuk memberikan waktu yang cukup bagi anggota partai untuk melakukan sesi pencarian dan pemungutan suara melalui pos untuk kemudian memimpin pemimpin baru pada tanggal 5 September," katanya kepada Sky News.
Mail on Sunday melaporkan, Menteri Luar Negeri, Liz Truss, akan meluncurkan keikutsertaan dalam persaingan pada Senin (11/7/2022) ini.
Dia berjanji akan melakukan memotong pajak dan mengatasi krisis biaya hidup. [gun]