Keputusan melepaskan jabatan terjadi usai anggota parlemen dan rekan kabinetnya memberontak akibat penanganannya atas serangkaian skandal, termasuk pelanggaran aturan penguncian dalam pertemuan di Downing Street.
Seorang anggota komite partai Konservatif yang menetapkan aturan untuk pemilihan kepemimpinan mengatakan pada Minggu, hasil akhir akan diumumkan pada September.
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Komite legislator Partai Konservatif 1922, yang menetapkan aturan untuk partai di parlemen, akan menetapkan jadwal yang tepat setelah pertemuan pada Senin (11/7/2022).
Pejabat eksekutif Komite 1922, Bob Blackman, mengatakan, pencalonan akan ditutup pada Selasa (12/7/2022) malam.
Seusai penutupan, langkah berikutnya adalah proses untuk mengecilkan kandidat menjadi dua kandidat terakhir pada 21 Juli 2022.
Baca Juga:
Unggul di Quick Count, PM Belanda dan 4 Kepala Negara Ucapkan Selamat ke Prabowo
Anggota partai akan memilih pemimpin partai baru selama musim panas, yang kemudian akan menjadi Perdana Menteri.
"Kami akan (memilih dua yang terakhir) pada 21 Juli, untuk memberikan waktu yang cukup bagi anggota partai untuk melakukan sesi pencarian dan pemungutan suara melalui pos untuk kemudian memimpin pemimpin baru pada tanggal 5 September," katanya kepada Sky News.
Mail on Sunday melaporkan, Menteri Luar Negeri, Liz Truss, akan meluncurkan keikutsertaan dalam persaingan pada Senin (11/7/2022) ini.