WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit selama lebih dari sebulan akibat pneumonia ganda, Paus Fransiskus boleh kembali ke kediamannya pada Minggu (23/3) waktu setempat.
“Kabar baik yang ditunggu dunia dan semua orang adalah besok Bapa Suci sudah boleh pulang. Besok, Bapa Suci akan kembali ke Santa Marta,” kata Dr. Sergio Alfieri, dokter utama yang mengawasi perawatan pemimpin Gereja Katholik itu kepada wartawan pada Sabtu (22/3) malam waktu setempat.
Baca Juga:
Resmi Jadi Uskup Keuskupan Timika, Ini Profil Pastor Bernardus Bofitwos Baru, OSA
Menurut laporan Vatican News, keputusan untuk memperbolehkan Paus pulang diambil karena kondisi kesehatannya terus membaik secara signifikan dan cepat, sehingga prognosisnya telah dicabut.
Alfieri menjelaskan bahwa ketika Paus Fransiskus dirawat pada 14 Februari, ia mengalami insufisiensi (gagal pernafasan) pernapasan akut akibat infeksi polimikroba yang menyebabkan pneumonia bilateral. Kondisi ini memerlukan kombinasi perawatan farmakologis.
Menanggapi pertanyaan wartawan, Alfieri memastikan bahwa pneumonia bilateral yang diderita Paus telah berhasil diatasi, meskipun pemulihan total masih memerlukan waktu.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Kembali Alami Gagal Napas, Kondisi Masih Kritis
Sebagai bagian dari proses pemulihan, Paus telah diresepkan masa pemulihan setidaknya dua bulan, di mana ia akan mendapatkan perawatan medis serta istirahat yang cukup.
Alfieri menambahkan bahwa kondisi kesehatan Paus terus menunjukkan perbaikan dan diharapkan dapat segera kembali bekerja, meskipun belum sepenuhnya pulih.
Ia juga mengapresiasi Paus Fransiskus sebagai pasien yang kooperatif. Meskipun sempat mengalami dua episode kritis yang memerlukan ventilasi non-invasif, Paus tidak pernah diintubasi dan tetap dalam keadaan sadar.
Alfieri menjelaskan bahwa hilangnya suara sementara merupakan hal yang wajar setelah pneumonia dan menegaskan bahwa Paus tidak menderita diabetes. Dengan rehabilitasi yang terus berlanjut, Paus diharapkan dapat kembali menjalankan aktivitasnya secara bertahap.
Selama masa perawatannya di rumah sakit, Paus Fransiskus tetap mengikuti perkembangan gereja dan dunia.
Alfieri menambahkan bahwa Paus sangat ingin segera kembali ke rumah, sejalan dengan pendapat dokter bahwa pemulihan di rumah adalah pilihan terbaik. Dikutip dari Antara.
[Redaktur: Zahara Sitio]