WahanaNews.co |
Sedikitnya 22 orang ditembak, dua
orang tewas seketika, dalam penembakan massal Floridapada Minggu (30/5/2021)
pagi.
ass="MsoNormal">Kejadian itu
melibatkan tiga penyerang yang melepaskan rentetan tembakan ke kerumunan pesta
ulang tahun outdoor di pinggiran Kota Miami, Florida, Amerika Serikat
(AS).
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Para penembak,
bersenjatakan senapan dan pistol berkapasitas tinggi, melancarkan tembakan dan
melarikan diri dengan SUV yang masih dicari polisi hingga Minggu malam.
"Orang-orang
bersenjata itu diketahui menunggu di luar pesta selama sekitar 40 menit sebelum
melepaskan tembakan, tepat ketika orang yang bersuka ria itu meninggalkan
perayaan," Direktur Polisi Miami-Dade, Alfredo Freddy Ramirez, mengatakan
kepada ABC News pada Minggu (30/5/2021) sore.
Sekitar 100
selongsong peluru dikumpulkan di tempat kejadian oleh penyelidik, kata Ramirez,
seraya menambahkan bahwa beberapa penonton pesta yang diserang membalas
tembakan.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Motif yang
digambarkan Ramirez sebagai "tindakan pengecut" itu masih diselidiki.
"Tiga dari
korban yang terluka berada dalam kondisi kritis dan dua dari mereka sedang
dalam perawatan dengan alat bantu untuk bertahan hidup," kata Ramirez.
Tidak ada
penangkapan yang dilakukan dalam insiden penembakan massal ke-17 di Amerika
Serikat sepanjang Mei itu.
"Ini adalah insiden
kedua yang mengguncang daerah Miami sejak dimulainya akhir pekan Memorial
Day," menurut Gun Violence Archive, sebuah situs online yang
melacak penembakan di seluruh AS.
Sebelumnya,
pada Jumat (28/5/2021), satu orang tewas dan enam lainnya luka-luka dalam
penembakan berkendara di distrik seni Wynwood Miami.
Itu terjadi dua
hari setelah sembilan orang tewas dalam penembakan di tempat kerja di San Jose,
California, di mana tersangka meninggal karena bunuh diri.
Kronologi Kejadian
Para pejabat
AS, termasuk Presiden Joe Biden, menyebut serangan ini sebagai "epidemi
kekerasan senjata" di Amerika.
Pembantaian
terbaru ini, terjadi antara tengah malam pada Minggu (30/5/2021) pagi di
Miami-Dade County dekat Hialeah, sekitar 11 mil barat laut Miami.
Serangan peluru
mematikan meletus ketika sebuah Nissan Pathfinder putih berhenti di ruang
perjamuan El Mula yang disewa untuk konser ulang tahun seorang rapper
lokal.
Tiga penumpang
bersenjata keluar dari kendaraan, mengarah ke kerumunan dan menembak, menurut
informasi awal dari sebuah pengarahan penegakan hukum yang ditinjau oleh ABC
News.
Ramirez
mengatakan, para penyelidik mencurigai orang-orang bersenjata itu menunggu
dengan sabar di dekat lokasi kejadian sebelum melakukan penyergapan.
"Ini
tindakan kekerasan bersenjata yang tercela," kata Ramirez, pada konferensi
pers, Minggu (30/5/2021) pagi.
"Ini
ditargetkan. Ini jelas tidak acak," imbuhnya.
Ramirez
mengatakan, para penyelidik sedang menyisir rekaman pengawasan dari insiden
itu, berharap untuk mengidentifikasi para penyerang.
Ramirez
menyebutnya sebagai "tragedi yang mengerikan bagi masyarakat" dan
menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari mereka yang terbunuh.
Dua korban
dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara delapan orang yang terluka
dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Lebih dari
selusin korban terluka dilarikan ke rumah sakit dengan mobil pribadi, menurut
Departemen Kepolisian Miami-Dade.
Penyelidik
sedang memantau rumah sakit untuk kemungkinan korban lainnya.
Angelica Green
mengatakan kepada stasiun afiliasi ABC WPLG-TV di Miami bahwa putranya
yang berusia 24 tahun termasuk di antara mereka yang terluka.
"Dia
menelepon kami... dengan panik, memberitahu kami bahwa dia telah ditembak, dan
itu menyakitkan, dan dia mencintai kami," kata Green.
"Suamiku
berseru, 'Tidak, tetaplah bersama kami. Tetaplah bersama kami"," tambahnya.
Green
mengatakan, putranya tertembak di perut.
"Dia
mengatakan, orang-orang itu datang dengan topeng ski dan hoodies dan
mulai menembaki kerumunan," kata Green.
Belum ada satu
pun dari tersangka yang tertangkap dan detektif meminta bantuan dari saksi
untuk mengidentifikasi mereka dan di mana mereka berada.
"Saya
berada di lokasi aksi kekerasan senjata lain yang ditargetkan dan pengecut, di
mana lebih dari 20 korban ditembak dan 2 lainnya meninggal," tambah
Ramirez, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.
"Ini
adalah pembunuh berdarah dingin yang menembak tanpa pandang bulu ke kerumunan
dan kami akan mencari keadilan," tambahnya. [qnt]