WahanaNews.co | Seorang mantan penjaga kamp konsentrasi Nazi berusia 100 tahun menjalani sidang pengadilan di Jerman.
Tersangka hanya diidentifikasi sebagai Josef S, berdasarkan aturan privasi di Jerman.
Baca Juga:
Bantai Wanita dan Anak-anak, Erdogan sebut Kebiadaban Israel Mirip Nazi
Ia dituduh telah turut membantu menyebabkan kematian lebih dari 3.500 orang di kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia ke-II.
Josef S sebelum persidangan terlihat berjalan tertatih-tatih ke ruang sidang di Neuruppin, dekat Berlin.
Pengacaranya pun menutupi mukanya dengan map biru.
Baca Juga:
Ribut dengan Rusia, Diam-diam Israel Bantu Ukraina
Seperti dikutip Sky News, jaksa mengatakan pelaku yang merupakan anggota paramiliter Nazi, SS, berkontribusi atas kematian 3.518 orang di kamp konsentrasi Sachsenhausen di dekat Berlin.
Ia dilaporkan terlibat dalam pembantaian yang terjadi antara 1942 hingga 1945 itu.
Menurut pengacaranya, Stefan Waterkamp, Josef S menolak berkomentar terhadap tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Meski sudah tua, dokter menegaskan Josef S cukup bugar untuk menjalani persidangan.
Tetapi mereka menganjurkan sesi persidangan dibatasi hanya 2,5 jam setiap harinya.
Pengadilan mengungkapkan lebih dari 200.000 orang ditahan di Sachsenhausen antara 1936 dan 1945.
Selain itu puluhan ribu tahanan tewas setelah menjadi bahan eksperimen, serta operasi pemusnahan sistematis yang dilakukan SS, termasuk penembakan, digantung dan disemprot gas beracun.
Sedangkan beberapa orang lainnya mati kelaparan karena sakit, kerja paksa dan penyebab lainnya.
“Terdakwa dengan sadar dan rela membantu serta mendukung setidaknya dengan melakukan tugas jaga dengan hati-hati, yang terintegrasi dengan mulus ke dalam sistem pembunuhan,” ujar Jaksa Cyrill Klement.
Jumlah pasti dari orang yang tewas di kamp konsentrasi tidak diketahui.
Namun, jumlahnya diperkirakan sekitar 100.000 orang.
Beberapa ahli memperkirakan sekitar 40.000 hingga 50.000 diperkirakan cenderung lebih akurat.
Salah satu yang hadir sebagai tamu dalam persidangan itu adalah Leon Schwarzbaum, salah satu penyintas dari kamp Sachsenhausen yang berusia 100 tahun.
“Ini merupakan pengadilan terakhir untuk teman, kenalan dan orang yang saya cintai, yang dibunuh, dan semoga orang terakhir yang bersalah bisa dihukum,” ujarnya. [rin]