Kehidupan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesamaan, atau mengesampingkan gender.
Penempatan gender di negara ini hanya berlaku pada suatu jabatan politik nasional Warga negara di Palauan bisa dikatakan sebagai warga negara yang berpendidikan, sebab warga negaranya sudah berprofesi sebagai manajer, pengacara dokter dan hakim.
Baca Juga:
BMKG Sebut Aceh Alami Perubahan Zona Musim
Beberapa warga negaranya juga sudah bisa berkomunikasi dengan dunia internasional terutama menggunakan bahasa Inggris, hal tersebut dibuktikan dengan peran dari beberapa tokoh negara dalam upaya sidang perebutan kemerdekaan di PBB.
Selain itu, beberapa wilayah di negara ini juga memiliki bahasa nenek moyang yakni bahasa mikronesia. Budaya masyarakat palauan juga masih menggunakan sistem kasta.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya simbol-simbol yang digunakan penduduk dalam kehidupan sehari harinya seperti gambar empat lingkaran adalah orang terkaya, gambar ibu adat melambangkan kekayaan dan kesuburan.
Baca Juga:
El Nino Lemah yang Diprediksi Landa RI, Ini Penjelasan BMKG
Agama yang dianut masyarakat Palauan juga beragam yakni Katolik Roma 45,3%, Protestan 34,9% Modekngei 5,7% (penduduk asli Palau), Muslim 3%, Mormon 1,5 % dan tidak beragama 9,7% .
Kondisi Ekonomi dan Pangan
Masyarakat Palauan dalam memenuhi kebutuhannya selain menjadi pegawai pemerintahan banyak juga yang menjadi petani dan nelayan.