WahanaNews.co
| Baru-baru ini, penyanyi pop dunia,
Lady Gaga mengungkap pengakuan mengejutkan. Ia pernah mengalami pelecehan
seksual hingga hamil di masa remaja. Kejadian traumatis tersebut membuatnya
menderita gangguan mental psikotik.
Bertahun-tahun, Lady Gaga melawan
penyakit yang membuatnya sulit mengendalikan diri untuk tidak menyakiti diri.
Lantas apa itu gangguan mental psikotik?
Baca Juga:
Mayoritas PPKS di Jakarta Barat Adalah Gelandangan
Sebagaimana
dikutip Medline, Sabtu, 22 Mei 2021. Psikotik atau psikotis merupakan sejenis
gangguan jiwa yang membuat pemikiran dan persepsi tidak normal.
Orang dengan psikotik akan kehilangan
keselarasan pemikiran dan kenyataan. Penyebabnya belum diketahui, namun pola
tidur yang buruk, menggunakan narkoba, efek samping obat-obatan dan pernah
mengalami trauma mendalam bisa memicu penyakit ini muncul. Dalam sejumlah
kasus, faktor keturunan turut memengaruhi gangguan psikotik.
Baca Juga:
Tips Membentuk Mental yang Sehat
Jenis-jenis psikotik
Melihat dari pemicu dan gejalanya, psikotik dapat terbagi dalam beberapa
jenis. Mulai dari skizofrenia hingga paraphrenia.
Seperti dilansirWebMD, berikut
penjelasan selengkapnya.
Skizofrenia:Orang dengan
penyakit ini mengalami perubahan perilaku dan gejala lain seperti delusi dan
halusinasi yang berlangsung hingga lebih dari 6 bulan.
Skizoafektif:Orang yang
memiliki gejala seperti skizofrenia dan gangguan mood seperti depresi atau
bipolar.
Skizofreniformis:Termasuk
gejala skizofrenia, tetapi berlangsung singkat hanya satu sampai 6 bulan saja.
Brief
psikotik:Mereka yang menderita psikotik jenis ini cenderung mengalami
perilaku psikotik yang singkat. Ia akan merespons berlebihan ketika melihat
peristiwa menegangkan seperti kematian dalam keluarga. Tapi gejala dan
pemulihannya jauh lebih cepat, kurang dari satu bulan.
Folie
a deux (Shared psychotic disorder):Penyakit ini terjadi ketika ada
seseorang di lingkungan menderita psikotik. Namun orang lain mengadopsinya,
dengan kata lain tertular karena melihat gejala seseorang.
Psikotik
obat:Biasanya dipengaruhi oleh penggunaan obat-obatan. Tanda-tandanya
bisa dikenali seperti halusinasi, delusi hingga gagap bicara.
Paraphenia:Kondisi ini
memiliki gejala yang mirip dengan skizofrenia. Namun orang-orang usia lanjut
lebih berisiko.
Gejala Gangguan Mental Psikotik
Gejala penderita psikotik atau psikosis yang paling umum adalah delusi
dan halusinasi. Delusi merupakan keyakinan yang salah, seperti berpikir kalau
kamu merasa diteror atau selalu berada dalam kondisi ketakutan.
Sedangkan halusinasi merupakan persepsi salah seperti melihat, mendengar
hingga merasakan sesuatu yang tidak ada.
Beberapa kasus lain juga menyebut gejalanya adalah kesulitan berpikir,
bicara tidak jelas hingga tidak menyadari perilaku.
Cara Mendiagnosa Gangguan Mental
Psikotik
Untuk mendiagnosis gangguan psikotik, dokter akan memeriksa riwayat
medis. Terkadang, perlu juga tes darah dan pencitraan otak seperti pemindaian
MRI untuk mendeteksi faktor penyebab penyakit lain.
Jika dokter tidak menemukan alasan fisik dari gejala tersebut, maka
dokter berhak untuk merujuk pasien ke psikiater atau psikolog.
Para profesional kesehatan mental ini akan menggunakan metode wawancara
hingga penilaian khusus untuk memutuskan apakah seseorang menderita gangguan
psikotik atau ada gejala lain.
Mengatasi dan Pengobatan Psikotik
Kebanyakan
pasien dengan gangguan psikotik mengonsumsi obat-obatan dan psikoterapi,
seperti konseling.
Obatnya pun harus dengan resep dokter.
Biasanya obat-obatan tersebut berfungsi untuk meringankan gejala halusinasi,
kehilangan fokus dan juga delusi.
Waktu pemulihan dari setiap kasus pun berbeda.
Ada orang yang bisa pulih dengan cepat, ada pula butuh waktu berbulan-bulan
hingga bertahun-tahun.
Lady Gaga saja butuh waktu sekira 2 tahunan
untuk berjuang melawan psikotik. Namun, dalam masa pengobatan ini perlu
peninjauan dan perawatan berkelanjutan agar gangguan tidak lagi kambuh. (Tio/Limapagi)