WahanaNews.co | Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi ketika menerima kunjungan bilateral Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI Jakarta, Senin (11/4/2022).
“Pada G20, saya menggarisbawahi betapa pentingnya G20 bagi masyarakat dunia. Masyarakat kita sedang menunggu hasil nyata dari pekerjaan G20,” kata Retno dalam pernyataan pers usai pertemuan.
Baca Juga:
Rusia: Presidensi Indonesia Sukses Jaga G20 Tanpa Politisasi
Ia menjelaskan, diperlukan adanya kebijaksanaan selama Presidensi G20 Indonesia. Hal itu untuk memastikan G20 tidak keluar jalur dan tetap menjadi katalis pemulihan ekonomi.
“Kebijaksanaan diperlukan, terutama di masa yang penuh tantangan ini. Kita tidak boleh kehilangan tanggung jawab jangka panjang G20 sebagai diskusi ekonomi utama dan sebagai katalis pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Retno menambahkan Indonesia akan terus membuka konsultasi dengan seluruh anggota G20, termasuk Kanada.
Baca Juga:
Perekonomian Nasional Diyakini Mampu Lewati Hadangan “Awan Gelap” Ekonomi Global 2023
“Indonesia akan terus membuka komunikasi dan konsultasi dengan seluruh anggota G20. Indonesia sangat mengapresiasi dukungan Kanada terhadap kepresidenan Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menlu Kanada Mélanie Joly menyatakan dukungan Kanada dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia dan kepemimpinan Menlu RI di dalamnya.
“Kami pasti akan mendukung Indonesia dan memastikan juga kepemimpinan perempuan. Retno (Menlu RI), yang Anda putuskan juga sukses. Karena, berhadapan dengan situasi geopolitik yang sangat kompleks,” kata Joly.
Pertemuan tersebut juga dimulai dengan penandatanganan Rencana Aksi Indonesia-Kanada untuk periode 2022 – 2025 yaitu sebuah panduan tentang cara kedua negara menavigasi kerjasama dalam empat tahun ke depan.
Kedua Menlu perempuan itu juga membahas mengenai situasi di kawasan, seperti Laut Cina Selatan, ASEAN dan konflik Rusia-Ukraina. [rin]