WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ulama Indonesia berkunjung ke Afghanistan sebagai salah satu upaya untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran.
Pernyataan itu terungkap saat Retno hadir di acara High-level Side Event: Global Solidarity with Afghan Women and Girls pada Selasa (19/09/23).
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Acara ini berlangsung di sela-sela sidang Majelis Ulama PBB ke-78 di New York.
"Baru-baru ini, ulama Indonesia menjadi bagian dari ulama OKI [Organisasi Kerja Sama Islam] yang berkunjung ke Afghanistan, dan semua upaya ini dilakukan Indonesia karena kita ingin melihat Afghanistan damai dan makmur," kata Retno saat konferensi pers usai pertemuan tersebut.
Namun, Retno tak menjelaskan kapan dan siapa saja ulama di Indonesia yang berkunjung ke negara Asia Selatan itu.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Retno juga memaparkan Indonesia sangat aktif berkomunikasi dengan antar ulama termasuk ulama Afghanistan.
"Kita berbagi praktik-praktik terbaik kepada ulama-ulama Afghanistan tentang pendidikan inklusif bagi perempuan," ungkap dia.
Di kesempatan itu, Retno menyebut 80 persen anak perempuan usia sekolah tak bisa lagi mengenyam pendidikan usai Taliban menguasai Afghanistan.
Perempuan di Afghanistan, lanjut dia, juga dilarang bekerja untuk PBB dan lembaga non-pemerintah internasional. Di mata Retno, situasi demikian akan mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan.
Menurut data Program Pembangunan PBB (UNDP) memperkirakan, pembatasan akses pekerjaan bagi perempuan menyebabkan Afghanistan kehilangan US$1 miliar dari PDB mereka atau sekitar 7 persen.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.