WahanaNews.co, Jakarta - Militer China mengatakan baru-baru ini telah menggelar latihan antikapal selam secara intensif di perairan Laut China Selatan yang strategis dan penting.
Latihan itu menjadi bagian dari upaya mengasah kemampuan anti-kapal selam di tengah meningkatnya ketegangan maritim dengan negara tetangga dan sekutunya.
Baca Juga:
Ini 4 Alasan AS Ketar-ketir Hadapi Kekuatan Militer China
Seperti dilansir Reuters, Jumat (1/9/2023), lebih dari satu lusin penerbangan pesawat patroli antikapal selam beroperasi tanpa henti selama lebih dari 40 jam untuk mencari kapal selam dan melakukan simulasi serangan. Latihan semacam itu digelar di area yang dirahasiakan di Laut China Selatan.
"Itu secara efektif telah mengasah kemampuan tempur antikapal selam militer dari udara sepanjang waktu," sebut Komando Zona Selatan Tentara Pembebasan Rakyat atau militer China dalam pernyataan pada Senin (28/8) waktu setempat.
Latihan itu digelar pada tengah malam hingga dini hari untuk mengumpulkan pengalaman pada waktu yang berbeda-beda.
Baca Juga:
Bikin AS Gak Tenang, China Bangun Gudang Senjata di Luar Angkasa
Pernyataan militer China tidak menyebutkan lebih lanjut soal apakah ada keberadaan kapal selam negara lain yang teridentifikasi di area latihan tersebut.
Latihan itu merupakan salah satu dari beberapa latihan serupa yang digelar tahun ini dan menjadi bagian dari aktivitas yang lebih luas yang digelar militer China di kawasan Indo-Pasifik.
Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya juga meningkatkan aktivitas militer mereka, terutama di Laut China Selatan yang sebagian besar diklaim oleh Beijing.
Armada terbesar yang dikerahkan oleh Angkatan Laut AS, Armada Ketujuh yang bermarkas di Jepang, mengoperasikan sebanyak 70 kapal dan memiliki sekitar 150 pesawat, serta lebih dari 27.000 pelaut.
Angkatan Laut AS juga mengoperasikan sekitar dua lusin kapal selam tempur bertenaga nuklir di perairan Pasifik. Kemampuan kapal selam nuklir sekutu-sekutu AS di kawasan akan semakin ditingkatkan dalam beberapa tahun ke depan, dengan adanya perjanjian AUKUS antara AS, Inggris dan Australia.
"Jepang dan Amerika Serikat sering melakukan aktivitas kapal selam di wilayah tersebut," sebut pengamat militer China, Song Zhongping, yang menyebut aktivitas semacam itu tidak diungkapkan ke publik.
[Redaktur: Sandy]