WahanaNews.co | Pemilik mobil listrik Vietnam, VinFast, bisa menggunakan jaringan pengisian daya listrik milik Volkswagen di Amerika Serikat, demikian warta Nikkei dikutip Minggu.
VinFast bisa memanfaatkan jaringan pengisian listrik milik Volkswagen setelah Vingroup dan Electrify America meneken perjanjian kerja sama di New York International Auto Show.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden: Perang Israel-Hamas di Gaza Bukan Genosida
Untuk menggunakan stasiun pengisian listrik VW, pemilik VinFast di AS diwajibkan mengunduh aplikasi Electrify America. VinFast juga menyediakan opsi sewa baterai dengan biaya 35 dolar (Rp500 ribu) hingga 160 dolar AS (Rp2,2 juta) dalam sebulan.
"Dengan memisahkan harga baterai dari harga kepemilikan mobil, VinFast mengambil semua risiko yang terkait dengan baterai kendaraan dan memastikan harga yang masuk akal untuk produknya," kata perusahaan itu.
Kerja sama dengan stasiun pengisian listrik itu merupakan langkah lanjutan setelah VinFast menandatangani kesepakatan awal untuk menginvestasikan 2 miliar dollar AS (Rp28,6 triliun) demi membangun pabrik di North Carolina, Amerika Serikat.
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden Membubarkan Ancaman Serangan Iran terhadap Israel
Investasi itu bahkan mendapat pujian dari Presiden AS Joe Biden.
"Tujuan (kami) adalah untuk mengurangi kekhawatiran dan meningkatkan daya jangkauan mobil, serta membantu dunia beralih ke transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Craig Westbrook, Chief Service Officer VinFast di AS.
VinFast dinilai cukup percaya diri untuk terjun ke pasar otomotif AS yang sudah penuh dengan berbagai merek kendaraan listrik dalam negeri, Eropa hingga Jepang dan China.