WahanaNews.co | Latar belakang pelaku penembakan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Yamagami Testsuya kini terungkap.
Yamagami yang merupakan mantan pasukan angkatan laut bela diri Jepang mengaku memiliki dendam kepada salah satu organisasi.
Baca Juga:
Diprotes Warga, Jepang Akan Gelontorkan Rp 178 M untuk Pemakaman Shinzo Abe
Dilansir dari BBC, Jumat (8/7/2022), Yamagami percaya Abe merupakan bagian dari organisasi tersebut. Karena itu dia nekat menembak Abe hingga tewas di tempat umum.
"Tersangka mengaku dendam kepada organisasi tertentu, dan dia melakukan tindakan kriminal itu karena dia percaya mantan Perdana Menteri Abe memiliki hubungan dengan mereka," kata salah satu polisi senior di Nara, Jepang.
Polisi Temukan Bahan Peledak
Baca Juga:
Kunjungi Jepang, Jokowi Ajak PM Kishida Hadiri KTT G20 di Bali
Polisi telah menggeledah rumah Yamagami.
Dalam penggeledahan itu ditemukan bahan peledak.
Dilansir BBC yang mengutip media lokal Jepang, Jumat (8/7/2022), polisi menemukan sejumlah benda diduga bahan peledak saat menggeledah rumah Tetsuya Yamagami, di Nara.
Penyiar NHK melaporkan bahwa teknisi penjinak bom sedang bersiap untuk melakukan ledakan terkendali di lokasi tersebut.
Selain bahan peledak, sejumlah senjata rakitan yang mirip dengan yang digunakan dalam penembakan terhadap Abe juga ditemukan di rumah pelaku.
Kronologi Penembakan Abe
Dilansir dari AP dan NHK, Abe ditembak saat sedang berdiri menyampaikan pidato kampanye di Nara pukul 11.30 waktu setempat, Jumat (8/7/2022).
Kampanye itu dilakukan menjelang pemilihan umum untuk majelis tinggi parlemen yang digelar pada Minggu depan.
Tak lama setelah Abe tumbang, polisi menangkap seorang pria terkait penembakan Abe.
Foto-foto penangkapan pria itu tersebar di media sosial berdasarkan pemantauan WahanaNews.co khususnya di Twitter.
Pria yang belakangan diketahui sebagai eks angkatan laut Jepang itu tampak dipegangi oleh sejumlah petugas.
Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan usai ditembak.
Media NHK dan Kyodo melaporkan Abe dalam kondisi henti jantung alias tidak menunjukkan tanda-tanda vital.
Abe pun dinyatakan meninggal dunia usai mendapat perawatan pukul 17.03 waktu setempat. [rin]