WahanaNews.co | Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga muslim di Australia tidak dapat berkumpul dalam jumlah besar selama aturan 'lockdown' atau di bawah pembatasan jarak sosial. Namun, kini muslim menyambut kembalinya ke perayaan normal 2022.
Muslim Australia, Md. Masum Alam (42 tahun) kini sibuk memberikan sentuhan akhir pada burger bar Sydney pekan ini, menggantung dekorasi Ramadhan dan poster-poster perayaan. “Ini adalah bulan untuk memberi dan beramal, peduli dan berbagi,” kata Md. Alam, dilansir dari laman SBS pada Sabtu (2/4/2022).
Baca Juga:
Perkuat Pertumbuhan UMKM Gorontalo, Bazar Ramadhan BI Capai Omzet 337 Persen
“Namun, ini sangat sulit bagi semua orang di dunia karena pandemi ini. Kami memiliki perayaan Ramadhan terbuka setelah dua tahun. Jadi kita semua diberkati dan bahagia,” kata Md. Alam.
Adapun Kalender Islam mengikuti fase bulan. Akibatnya, bulan suci Ramadhan jatuh kira-kira 10 hari lebih awal setiap tahun dalam kalender Gregorian.
Selama Ramadhan, umat berpuasa di siang hari dan diharapkan memberi kepada mereka yang membutuhkan. Pada malam hari, keluarga berkumpul untuk berbuka puasa bersama dengan berbagi makanan.
Baca Juga:
Jelang Lebaran, Kapolda Kalteng Sebar 1.826 Personel Keamanan
Adanya perubahan kebiasaan makan selama Ramadhan memaksa pemilik bisnis Muslim seperti Md. Alam untuk beradaptasi.
“Orang yang berpuasa, jangan datang untuk makan siang,” katanya di restorannya Sydney Friend’s Burger di Gladesville.
“Kemudian kita harus terburu-buru ketika akan berbuka puasa. Jadi kami berencana untuk buka larut malam untuk makan malam, terutama pada hari Jumat dan Sabtu dan malam. Kami telah menambah staf di malam hari untuk mengatasi serbuan pesanan yang masuk, sebagian besar untuk pengiriman,” lanjutnya.