WahanaNews.co | Aljazair memutuskan memanggil pulang Duta Besar untuk Prancis guna berkonsultasi, usai negara Eropa itu membatasi visa untuk warga negaranya.
Otoritas setempat menyatakan telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Aljazair setelah Paris memutuskan untuk memangkas jumlah visa yang dikeluarkan untuk warga negara Aljazair dan negara-negara lain wilayah Afrika Utara.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Hadir dalam Foire Internationale d’Alger 2024 di Aljazair
“Kami akan mengurangi jumlah visa secara signifikan,” kata Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin di Paris dikutip dari Aljazeera.com, Minggu (3/10/2021).
“Jumlah visa yang dikeluarkan untuk Aljazair dan Maroko akan dikurangi 50 persen, sementara visa yang diberikan untuk warga negara Tunisia akan dikurangi dua pertiganya,” imbuhnya.
Kementerian Luar Negeri Aljazair menggambarkan langkah tersebut sebagai keputusan sepihak dari pemerintah Prancis.
Baca Juga:
DK PBB Tegaskan Warga Gaza Tidak Boleh Dipindahkan Paksa, Harus Pulang ke Rumah
Diketahui, Migrasi penduduk telah menjadi masalah utama di antara kubu konservatif dan sayap kanan menjelang kampanye pemilihan umum di Prancis.
Kandidat presiden sayap kanan Prancis, Marine Le Pen memberikan dukungan yang memenuhi syarat untuk pengurangan visa bagi warga asing.
Menurutnya, pemerintah Presiden Emmanuel Macron menunggu terlalu lama sebelum bertindak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita Selasa lalu mengecam keputusan Prancis dan menyebut hal ini tidak dapat dibenarkan.
Bourita menjelaskan negaranya telah mengeluarkan 400 dokumen konsuler kepada warga Maroko yang diusir dari Prancis, tetapi jumlahnya terbatas karena banyak dari mereka menolak untuk mengikuti tes virus Corona, yang diperlukan untuk masuk kembali ke Maroko.
"Itulah masalah yang harus diatasi Prancis”, kata Bourita dalam konferensi pers di ibu kota Rabat. [rin]