Rosa Norman, juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menjelaskan bahwa varian KP.3 adalah sub-garis keturunan dari varian JN.1, yang merupakan turunan dari varian Omicron.
KP.3 berkembang dari JN.1, yang telah menyebar sejak Desember 2023. Meskipun mirip dengan JN.1, varian KP.3 hanya memiliki dua perubahan pada spike proteinnya dibandingkan dengan JN.1.
Baca Juga:
Indonesia Bungkam Arab Saudi, Prediksi Bojan Hodak Jadi Kenyataan
"Gejala KP.3 meliputi sakit kepala, demam, batuk, kesulitan bernapas, nyeri otot, kelelahan, dan kabut otak. Beberapa gejala ini mirip dengan heatstroke, sehingga dapat menyulitkan dalam membedakan keduanya," tambah Norman.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.