WahanaNews.co | Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zhang Jun terlihat sudah muak dengan perdebatan terkait klaim Barat tentang rencana invasi Rusia ke Ukraina.
Dia menegaskan secara keras bahwa menggunakan Dewan Keamanan PBB untuk memperdebatkan kebuntuan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina tidak tepat.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
Menurut dia, konsultasi akan lebih baik diadakan dalam situsi yang berbeda. Pernyataan itu muncul seiring ketegangan yang makin berkobar di Eropa Timur.
Berbicara pada Senin (31/1/2022) di pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang diminta bersidang oleh AS, Zhang Jun mengatakan, “Membahas situasi di majelis terbuka tidak berkontribusi untuk mengurangi ketegangan."
“Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana meluncurkan aksi militer apa pun. Dan Ukraina telah menjelaskan bahwa itu tidak membutuhkan perang,” tegas duta besar itu.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
“Dalam keadaan seperti itu, apa dasar bagi negara-negara yang bersangkutan untuk bersikeras bahwa akan ada perang?” ujar dia dengan nada keras.
Menurut utusan itu, “Para pihak yang terlibat harus berusaha menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan negosiasi.”
“Kita sangat membutuhkan diplomasi yang tenang sekarang, bukan diplomasi megafon. Sayangnya, AS tidak menerima proposal konstruktif seperti itu,” tegas Zhang.
Para pemimpin Barat telah membunyikan alarm beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, mengklaim Moskow mungkin berencana segera meluncurkan invasi ke Ukraina. Tuduhan itu telah berulang kali dibantah Kremlin.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan, sementara Moskow belum memerintahkan serangan terhadap tetangganya, “Kiev sudah menderita secara ekonomi dan menjadi lebih lemah karena kepanikan yang menyebar ke masyarakat.”
Pada akhir Januari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada warga dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa risiko invasi tidak meningkat.
“Ada lebih banyak promosi sensasional tentang itu sekarang,” ujar dia.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Alexey Danilov juga berusaha mengecilkan ancaman tersebut. "Penumpukan pasukan Rusia tidak secepat yang diklaim beberapa pihak," papar dia. [qnt]