WahanaNews.co | Metoda baru digunakan oleh ilmuwan Amerika
Serikat (AS) untuk membuat fusi nuklir yang akan menghasilkan ledakan energi
serta memecahkan rekor lebih dari 10 kuadriliun watt dengan menembakkan sinar
yang intens dari laser terbesar di dunia.
Para ilmuwan dari Lawrence Livermore National Laboratory di California Utara, AS, mengaku jika mereka fokus pada 192 laser raksasa di National Ignition Facility (NIF) ke
peluru seukuran kacang.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Ini menghasilkan pelepasan energi 1,3
megajoule dalam 100 triliun detik, atau kira-kira 10 persen energi sinar
Matahari yang mengenai Bumi dan 70 persen energi yang diserap peluru dari
laser.
Direktur Lawrence Livermore National Laboratory, Kim Budil, berharap, fusi
nuklir aman mencapai titik pengapian, di mana mengeluarkan 100 persen atau
lebih banyak energi daripada yang diserapnya.
Ia juga menginginkan hasil energi akan
secara signifikan lebih besar dari yang diharapkan dan jauh lebih besar dari
rekor sebelumnya, yaitu 170 kilojoule yang mereka pecahkan pada Februari tahun
ini.
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Penelitian kali ini akan memperluas
kemampuan mereka untuk meneliti senjata fusi nuklir, misi inti NIF, dan dapat
mengarah pada cara-cara baru untuk memanfaatkan energi dari fusi nuklir.
"Ini merupakan langkah maju
bersejarah untuk penelitian fusi nuklir. Kami berharap fusi nuklir suatu hari
nanti menjadi metoda yang relatif aman dan berkelanjutan
untuk menghasilkan energi bersih," ungkapnya, seperti dilansir dari laman Live Science, Kamis (19/8/2021). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.