Para pendemo melemparkan bom molotov ke arah tentara penjaga perbatasan Israel.
Dalam bentrokan itu dilaporkan lima warga jalur Gaza terluka akibat tembakan peluru tajam yang dilepaskan tentara Israel.
Baca Juga:
Pemprov Papua Dorong Pemantapan Hubungan Bilateral Pemerintah Indonesia dan PNG
Tak hanya itu, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, juga menolak ide pembentukan negara Palestina.
Bennet menilai, Hamas atau kelompok radikal Palestina lainnya berhasil menguasai Tepi Barat yang kini dikuasai pemerintah resmi Palestina.
Kehidupan warga Israel yang tinggal di Kfar, Saba, dan Raanana akan berubah menjadi neraka.
Baca Juga:
Baku Tembak Pecah antara Pasukan Tajikistan dan Kirgistan
"Saya menentang negara Palestina. Saya pikir itu akan menjadi kesalahan besar yang akan membawa situasi mengerikan di Gaza dan menimpa Yudea dan Samaria," kata Bennett, seperti dikutip dari Jerusalem Post.
Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain sepakat untuk menormalkan hubungan negaranya dengan Israel.
Keduanya menyusul Yordania dan Mesir yang sudah menormalkan hubungan mereka dengan Israel sebelumnya.