WahanaNews.co | Kementerian Pertahanan China menolak berdialog militer dengan Amerika Serikat, sebagai imbas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nancy Pelosi ke Taiwan pekan lalu.
Beijing juga menilai Washington harus merasakan akibat dari tindakan Pelosi tersebut.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
"Situasi tegang di Selat Taiwan saat ini seluruhnya diprovokasi dan dibuat oleh pihak AS dengan inisiatif mereka sendiri, dan pihak AS harus bertanggung jawab penuh pun merasakan konsekuensi serius atas hal itu," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, dalam unggahan virtual pada Senin (8/8).
"Hasil dari tindakan itu tak dapat dibatalkan, dan komunikasi memerlukan ketulusan," kata Wu lagi, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Wu turut mengomentari kabar sejumlah pejabat China tak merespons telepon dari pejabat senior Pentagon imbas tensi di Selat Taiwan pekan lalu.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Wu mengatakan, "tindakan pembalasan China yang relevan merupakan peringatan wajar untuk menanggapi provokasi AS dan Taiwan, pun merupakan pertahanan yang sah atas kedaulatan nasional dan keamanan negara."
Beijing sendiri mengkritik tindakan Pelosi berkunjung ke Taiwan pada pekan lalu. China kemudian memutuskan menghentikan sejumlah kerja sama dengan AS, termasuk dalam bidang militer.
Sebagaimana diberitakan Reuters, China memutus pembicaraan formal dengan komando tingkat tiga, koordinasi kebijakan pertahanan, dan konsultasi maritim militer AS pada Jumat (7/8).
Tak hanya itu, China turut melangsungkan latihan militer di sekitar Taiwan sejak Kamis (4/8). Latihan tersebut seharusnya berakhir pada Minggu (7/8), tetapi China masih belum mengonfirmasi selesainya latihan itu.
Dalam latihan ini, China mengirimkan sejumlah kapal perang dan rudal ke perairan dekat Taiwan. [rin]