WahanaNews.co | Otoritas Selandia Baru pada Rabu (26/07/23) menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan pertahanan siber dengan mendirikan badan siber utama untuk mempermudah masyarakat dan bisnis untuk mencari pertolongan selama terjadinya gangguan jaringan.
Pemerintah akan menggandeng Tim Tanggap Darurat Komputer Selandia Baru ke dalam Pusat Keamanan Siber Nasional, yang akan membantu meningkatkan tanggapan terhadap kekacauan siber.
Baca Juga:
Selandia Baru Keluarkan Pernyataan Resmi Setelah KKB Bunuh Pilot dan Hancurkan Helikopter
"Ancaman terhadap keamanan siber Selandia Baru meningkat, baik dalam jumlah maupun kecanggihannya," kata Menteri Layanan Umum Andrew Little dalam sebuah pernyataan.
"Memiliki sebuah badan tunggal untuk menyediakan layanan dan respon terhadap gangguan di semua tingkatan akan lebih praktis," katanya.
Sekitar 3,61 juta dolar AS (Rp54 miliar) kehilangan keuangan secara langsung akibat gangguan siber telah terjadi pada kuartal pertama tahun ini, demikian menurut data, namun pemerintah mengakui bahwa jumlah sebenarnya kerugian ekonomi tidak dilaporkan.
Baca Juga:
Selandia Baru Perkuat Komitmen Kedaulatan Indonesia di Pasifik
Selandia Baru akhir-akhir ini menjadi sasaran serangan siber, membuat bank sentral negara itu pada Mei lalu mengajukan permintaan untuk mendapatkan data finansial terkait gangguan siber agar lebih memahami resiko serangan siber di sektor keuangan.
Bulan lalu, penyedia jasa pembayaran Smartpay Holdings mengalami serangan virus ransomware, kasus terbaru dalam gempuran serangan siber pada perusahaan di Selandia Baru dan negara tetangga Australia.[eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.