Terpantau, puluhan ribu laporan sudah masuk. Berdasarkan
peta sebarannya, cukup banyak negara yang berdampak. Paling terparah Amerika
Serikat, Inggris, sebagian negara di Eropa, Jepang, Filipina dengan ditandai
dengan warna merah pada peta.
Baca Juga:
Menunggu Penantian Perubahan Merek Twitter.com Jadi X.com
Terkait masalah ini, pihak Twitter pun sudah buka suara.
Mereka menegaskan masalah yang terjadi tidak terkait masalah keamanan.
"Twitter tumbang di banyak pengguna dan kami sedang
berupaya untuk mengembalikannya agar dapat digunakan kembali oleh semua orang.
Kami mengalami masalah dengan sistem internal kami dan tidak memiliki bukti pelanggaran
keamanan atau hack," ujar Twitter di akun resminya.
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.