“Saya akan pergi ke negara tempat saya dilahirkan, ayah dan kakek saya dilahirkan. Saya memiliki cinta untuk negara itu, dan saya setuju untuk pergi ke negara itu. Saya tidak setuju untuk pergi ke negara, pulau, atau tempat lain, bahkan jika saya ditawari susu dan nasi di piring emas. Saya siap dan bahagia untuk hidup di negara saya, tanah saya, dan ke rumah saya,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya melarikan diri ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017. Saat itu, militer di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha melakukan tindakan keras terhadap kelompok etnis Muslim, setelah adanya serangan oleh pemberontak.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Para pengungsi Rohingya kemudian melarikan diri ke Bangladesh. Mereka bergabung dengan ratusan ribu pengungsi lainnya yang telah lebih dulu berada disana sejak beberapa dekade lalu.
Bangladesh juga telah berusaha untuk mengirim pengungsi kembali ke Myanmar di bawah kerangka kerja bilateral dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada pengungsi yang mau kembali ke sana. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.