WahanaNews.co | Pejabat intelijen AS ragu Roman Abramovich dan dua negosiator Ukraina diracun.
Tanggapan itu disampaikan pejabat intelijen yang menolak disebut identitasnya kepada kantor berita Reuters Senin (28/3/2022). Rusia Today mengutip berita itu di lamannya, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Ia menyebut Roman Abramovich dan negosiator perdamaian Ukraina mengalami gejala-gejala karena faktor lingkungan, bukan keracunan.
Kabar awal isu peracunan Abramovich awalnya dilansir media Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat. Peristiwa itu terjadi awal bulan ini. Abramovich saat itu berada di Kiev.
"Intelijen (kami) menyarankan peristiwa itu karena lingkungan," kata pejabat intelijen AS yang berbicara menggunakan syarat anonim. Ia menolak menjelaskan lebih lanjut isu itu.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Pernyataan pejabat intelijen AS kepada kantor berita Reuters itu berselang beberapa jam setelah klaim dari Bellingcat.
Perusahaan penyelidik partikelir itu menyatakan kasus yang dialami Abramovich dan dua negosiator Ukraina mirip yang dialami Sergey Skripal di London.
Sebelumnya pada hari yang sama Wall Street Journal melaporkan ketiga pria itu "menderita gejala dugaan keracunan" yang meliputi mata merah, luka menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka.