"Mereka individu berbahaya. Saya berbicara soal
komando, komando khusus," sebutnya.
Charles menyatakan bahwa pihak kepolisian tengah bekerja
dengan para pejabat tinggi Kolombia untuk mengidentifikasi informasi detail
soal plot pembunuhan itu, termasuk kapan para tersangka berangkat dari Kolombia
dan siapa yang membayari tiket penerbangan mereka.
Baca Juga:
Diduga, Pembunuhan Presiden Haiti Libatkan 17 Eks Tentara Kolombia
Dengan menginterogasi para tersangka, sebut Charles,
Kepolisian Haiti mengetahui bahwa Sanon merekrut tim beranggotakan 26 orang via
perusahaan keamanan Venezuela bernama CTU yang berbasis di Florida, AS.
"Ketika kami, polisi, menghalangi kemajuan para bandit
ini setelah mereka melakukan kejahatan mereka, orang pertama yang dihubungi
salah satu pelaku adalah Charles Emmanuel Sanon," tuturnya.
"Dia menghubungi dua orang lainnya yang kami duga sebagai
dalang utama pembunuhan Presiden Jovenel Moise," ujar Charles, tanpa
mengungkap identitas dua tersangka yang diduga dalang utama itu.
Baca Juga:
Rusia Prihatin Ada Warga AS Jadi Tersangka Eksekutor Presiden Haiti
Di kediaman Sanon, kepolisian dilaporkan menemukan sejumlah
benda termasuk topi berlogo Otoritas Penegakan Narkoba AS, 20 kotak peluru,
suku cadang senjata, empat nomor polisi kendaraan dari Republik Dominika, dua
mobil dan korespondensi dengan sejumlah orang tak dikenal.
"Kami terus melakukan langkah maju," ucap Charles
merujuk upaya penyelidikan pembunuhan Moise.
Sementara itu, laporan Associated Press menyebut Sanon yang
tinggal di Florida, AS, ini juga diketahui pernah tinggal di Kansas City,
Missouri. Dia pernah mengajukan kebangkrutan tahun 2013 dan mengidentifikasi
dirinya sebagai dokter dalam sebuah video di YouTube berjudul "Leadership for
Haiti".