WahanaNews.co | Pemerintah Australia sudah membuka beasiswa untuk mahasiswa dari Indonesia dan beberapa negara lainnya yang ingin melanjutkan S2 atau S3 di Australia.
Beasiswa disalurkan melalui program Australia Awards Scholarships (AAS). Untuk tahun 2022, AAS yang merupakan beasiswa Internasional yang didanai oleh Pemerintah Australia pun resmi dibuka.
Baca Juga:
PT Perikanan Indonesia, Program dari Beasiswa Anak Nelayan hingga Dukungan Operasional
Beasiswa AAS membuka kesempatan bagi para calon pemimpin untuk melakukan studi, penelitian, dan pengembangan keprofesian di Australia.
Pendaftaran beasiswa Australia Awards Scholarships (AAS) 2022 dibuka hingga 29 April 2022. Berikut informasi beasiswa AAS 2022 merangkum lembaga bimbingan beasiswa Schoters Indonesia:
Cakupan beasiswa
Baca Juga:
Syamsu Rahman: Beasiswa Pendidikan Disalurkan CSR Yaga Yingde di Kota Depok
1. Pelatihan sebelum keberangkatan di Indonesia (Pre-Departure Training atau PDT)
2. Tiket pesawat pulang pergi ke lokasi PDT di Indonesia
3. Uang saku selama PDT di Indonesia
4. Biaya visa, pemeriksaan medis, dan rontgen
5. Tiket pesawat untuk keberangkatan ke Australia
6. Asuransi kesehatan selama periode beasiswa
7. Dana penunjang pada saat kedatangan di Australia
8. Bantuan untuk biaya hidup selama belajar di Australia sebesar AUD 30.000 atau sekitar Rp 305 juta per tahun.
9. Pengantar Program Akademik sebelum dimulainya perkuliahan
10. Biaya pendidikan
11. Dukungan akademik tambahan (untuk kondisi tertentu)
12. Tunjangan kerja lapangan
13. Tiket pesawat untuk kepulangan ke Indonesia
14. Tiket pesawat reuni setiap tahun selama periode beasiswa
15. Pengembangan jaringan profesional
Kriteria pendaftar
Pendaftar Beasiswa AAS dibagi menjadi dua kategori yaitu Target dan Non-Target. Pendaftar yang termasuk ke dalam kategori Target adalah sebagai berikut :
- Pendaftar yang berada di wilayah Geographic Focus Areas (GFA) atau Area Fokus Geografis dari Pemerintah Australia dan
- Pemerintah Indonesia meliputi Aceh, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Pendaftar yang bekerja di instansi pemerintahan baik pusat, provinsi, maupun lokal. Namun tidak termasuk untuk BUMN atau PTN.
- Selain GFA, Beasiswa AAS juga memiliki perhatian khusus untuk pendaftar perempuan, kelompok difabel, maupun pendaftar berkebutuhan khusus lainnya.
Sementara untuk kategori Non-Target meliputi warga negara Indonesia yang tidak termasuk ke dalam kriteria-kriteria yang disebutkan pada kategori Target.
Syarat umum
- Merupakan warga negara Indonesia.
- Tidak sedang dalam hubungan atau menikah dengan warga negara Australia dan Selandia Baru.
- Tidak sedang mengajukan visa untuk tinggal di Australia.
- Belum pernah menerima beasiswa AAS sebelumnya (kecuali jika jangka waktu dari beasiswa sebelumnya sudah 2 kali lipat; misal sebelumnya menerima beasiswa AAS untuk durasi 4 tahun maka diperbolehkan mendaftar lagi 8 tahun setelah periode beasiswa berakhir).
- Bukan merupakan anggota militer yang sedang bertugas.
Syarat khusus
- Mempunyai IPK minimal 2,9 (dengan skala maksimal 4) di jenjang pendidikan terakhir. Untuk pelamar dari Area Fokus Geografis dan pelamar berkebutuhan khusus lainnya mempunyai IPK minimal 2,75 (dengan skala maksimal 4) di jenjang pendidikan terakhir
- Untuk pelamar program PhD, mempunyai kemampuan bahasa Inggris minimal 6,0 untuk IELTS (atau 550 untuk TOEFL PBT atau 79 untuk TOEFL iBT atau 54 untuk PTE akademik).
- Hasil IELTS/TOEFL/PTE merupakan hasil tes terbaru (29 April 2020 – 29 April 2022) serta mencantumkan detail kontak dari penyelenggara tes untuk verifikasi. Tes bahasa inggri selain IELTS/TOEFL/PTE tidak akan diterima (termasuk TOEFL ITP)
- Sudah menerima gelar master, jika mendaftar untuk program PhD (gelar jenjang pendidikan spesialis ataupun profesi tidak dikategorikan sebagai gelar master).
- Bagi pelamar PhD, diprioritaskan bagi yang berprofesi sebagai staf di universitas, institusi pendidikan tinggi, institusi penelitian, pembuat kebijakan, dan yang bekerja di lembaga mitra Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia.
- Bagi pelamar PhD, melampirkan surat dukungan dengan kandidat pembimbing di universitas Australia terkait bidang studi dan proposal penelitian yang diajukan.
Bersedia mengikuti Pelatihan
- Bahasa Inggris untuk Akademik di Indonesia secara penuh (setiap Hari Senin-Jumat pukul 08.00-16.00) sebelum keberangkatan ke Australia.
Syarat dokumen
- Salinan akta kelahiran atau yang setara.
- Bukti kewarganegaraan seperti KTP atau halaman informasi pada paspor.
- Daftar riwayat hidup terbaru (CV).
Salinan ijazah perguruan tinggi resmi (yang dilegalisir).
- Salinan transkrip nilai perguruan tinggi resmi (yang dilegalisir).
- Hasil tes bahasa Inggris IELTS/TOEFL/PTE terbaru (dokumen asli) dalam jangka waktu 2 tahun terakhir (dari periode 29 April 2020 – 29 April 2022).
- Pelamar program Master harus melampirkan salinan ijazah/transkrip D-III yang dilegalisir jika menggunakan ijazah/transkrip D-IV atau Sarjana Ekstensi.
- Pelamar program PhD harus melampirkan salinan ijazah/transkrip Sarjana yang dilegalisir.
- Pelamar program PhD harus melampirkan referensi akademik dari pembimbing S-2 (dokumen dapat diunduh di sini)
- Pelamar program PhD dan Master yang studinya akan mencakup sekurang-kurangnya 50% penelitian wajib melengkapi rincian proposal penelitian di formulir aplikasi.
- Pelamar dari Indonesia yang melamar online juga harus mengisi formulir Australia Awards in Indonesia (AAI)
- Bagi pendaftar dari sektor publik harus melampirkan Deklarasi Badan Pencalonan
- Bagi pendaftar dari PNS harus melampirkan Surat Keputusan Pengangkatan PNS.
Dokumen harus disertifikasi oleh Lembaga yang menerbitkan dokumen tersebut atau Notaris. [bay]