WahanaNews.co | Liz Truss jadi calon favorit untuk menggantikan Boris Johnson dalam pemilihan PM Inggris sekaligus pemimpin Partai Konservatif.
Perempuan 47 tahun yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri itu mengungguli Rishi Sunak, mantan menteri ekonomi yang mengundurkan diri dari kabinet Boris Johnson.
Baca Juga:
Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Subianto akan Hadiri Undangan Raja Charles III hingga PM Keir Starmer
Rishi Sunak termasuk golongan awal dalam eksodus menteri yang mundur, buntut dari serangkaian skandal pemerintah.
Dikutip dari kantor berita AFP pada Senin (29/8/2022), Liz Truss secara pengalaman politik mengungguli Rishi Sunak (42) meskipun saingannya itu adalah public speaker yang lebih baik.
Rishi Sunak juga menghadapi tuduhan pengkhianatan karena menjatuhkan Boris Johnson, yang dilabeli pahlawan Brexit dari Partai Konservatif.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Apabila Rishi Sunak terpilih, dia akan menjadi perdana menteri pertama Inggris dari golongan kulit berwarna.
Sementara itu, Liz Truss dengan gigih menyampaikan pesan langsung dan konsisten, menjanjikan pemotongan pajak besar-besaran dan menghindari kritik untuk Boris Johnson.
"Dia politisi yang lebih baik," kata John Curtice, ilmuwan politik di University of Strathclyde di Glasgow.
"Jika Anda bertanya kepada saya tentang kampanye Liz Truss, saya akan segera mengatakan kepada Anda: 'pemotongan pajak bukan pemberian'. Sangat jelas," katanya kepada AFP.
"Tidak ada tali pengikat untuk Sunak, tidak ada."
Bagi Curtice, Liz Truss secara efektif menyampaikan "pesan Konservatif tradisional" kepada anggota Partai Konservatif, berbeda dengan Rishi Sunak.
"Ini juga sedikit pelajaran," katanya seraya menilai bahwa Rishi Sunak tampak agak rapuh di bawah tekanan.
"Anda bisa melihat bahwa dia (Liz Truss) sudah bermain lebih lama," tambahnya.
Hasil pemilihan PM Inggris diumumkan pada 5 September 2022. [rin]