WahanaNews.co | Pemimpin kelompok perlawanan Afghanistan yang melancarkan pertempuran sengit melawan Taliban di Lembah Panjshir menyatakan bersedia untuk melakukan perundingan damai.
Tawaran itu muncul saat kelompok anti-Taliban tersebut mengalami kekalahan besar dalam pertempuran akhir pekan lalu dan seorang jenderalnya tewas, seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Ahmad Massoud mengatakan, ia mendukung sebuah rencana yang diajukan para ulama untuk penyelesaian konflik dengan negosiasi, dan meminta Taliban mengakhiri serangan mereka.
Sebelumnya, laporan menunjukkan Taliban dengan cepat mendapat kemajuan di Panjshir.
Provinsi di utara Ibu Kota Kabul itu adalah contoh paling menonjol dari perlawanan terhadap pemerintahan Taliban.
Baca Juga:
Viral! Ditemukan Rudal Balistik Buatan Soviet di Lembah Panjshir
Dalam sebuah kiriman di Facebook, Massoud mengatakan bahwa Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), yang beranggotakan mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan dan milisi lokal, akan siap untuk berhenti berperang jika Taliban menghentikan serangan mereka.
"NRF mengusulkan bahwa Taliban menghentikan operasi militer di Panjshir...dan menarik pasukan mereka. Sebagai balasan, kami akan memerintahkan pasukan kami untuk tidak melancarkan aksi militer," demikian seperti yang dikutip AFP.
Belum ada tanggapan langsung dari Taliban.