WahanaNews.co | Aksi penyerbuan yang dilakukan pendukung Donald Trump terhadap Gedung Parlemen Amerika Serikat (AS) ternyata bisa berakibat cukup
serius.
ass="MsoNormal">Pasalnya, massa yang menerobos masuk
dilaporkan mencuri laptop yang berisi data-data sensitif.
Baca Juga:
Negosiasi Tarif dengan AS Menghangat, Prabowo Tancap Gas Sederhanakan Aturan Impor
CBS News melaporkan bahwa
laptop yang mungkin berisi informasi keamanan nasional yang sensitif termasuk
di antara benda-benda yang dicuri ketika perusuh menggeledah kantor anggota
parlemen.
Mereka dilaporkan mengobrak-abrik file komputer dan e-mail, serta mencuri barang elektronik dan dokumen pribadi.
Salah satu ruangan yang digeledah
adalah ruangan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
Pengacara AS, Michael Sherwin, membenarkan telah terjadi pencurian di Capitol Hill saat aksi
penyerbuan pendukung Trump.
Dia menuturkan, saat ini pendataan
mengenai barang-barang yang hilang sedang dilakukan.
"Kami harus mengidentifikasi apa yang
telah dilakukan, memitigasi itu, dan itu bisa memiliki potensi ekuitas keamanan
nasional," kata Sherwin, seperti dilansir Sputnik
pada Sabtu (9/1/2021).
Menanggapi laporan itu, kepala petugas
administrasi DPR AS atau CAO dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka
"mengambil beberapa tindakan" selama kerusuhan untuk melindungi
infrastruktur digital Kongres.
Ini termasuk mengeluarkan perintah
untuk mengunci komputer dan laptop dan mematikan akses jaringan kabel.
"Saat ini belum ada indikasi
jaringan DPR dibobol," kata pernyataan itu. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.