WahanaNews.co | CEO RH Gary Friedman, seorang pengusaha barang-barang rumah mewah, mengungkapkan siapa pun yang berpikir bahwa AS tidak dalam masa resesi ekonomi adalah orang gila.
RH yang juga memasok barang-barang mewah untuk hotel memperkirakan pendapatan pada kuartal ketiga nanti jatuh 18 persen karena bank sentral AS, The Fed, menaikkan suku bunga.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
"Saya kira, The Fed akhirnya benar-benar mengerti apa yang harus mereka lakukan dan itu tidak akan bagus, ketika suku bunga naik sekarang," ujarnya dilansir CNN Business, Minggu (11/9).
The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga utamanya hingga 75 basis poin (bps), kenaikan ketiga kalinya sejak Juni demi menjinakkan inflasi
Bisnis RH sendiri boleh dibilang tidak terlalu berpengaruh di era perlambatan ekonomi.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Maklum, kata Friedman, RH melayani orang-orang kaya yang tidak terlalu terpengaruh oleh suku bunga.
Kuartal ketiga tahun lalu, RH masih bisa membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 19 persen.
Pun demikian sampai semester I 2022 yang mampu melewati ekspektasi pasar.
"Itulah mengapa Anda belum melihat dan kemungkinan besar tidak akan melihat pesta diskon besar-besaran di RH," terang dia.
RH, sebelumnya dikenal sebagai Restoration Hardware, memiliki kapasitas pasar lebih dari US$6,2 miliar.
Pada Kamis (8/9), saham RH sempat merosot, namun kembali meningkat pada Jumat (9/9).
"Kami telah melalui badai sebelumnya. Kami telah melalui resesi hebat sebelumnya. Sekarang, banyak orang lain yang akan tersandung dan jatuh," jelasnya.
Sementara itu, ekonom AS terbagi dalam dua pandangan antara sedang resesi atau belum masuk masa resesi.
Secara resmi, resesi ditentukan oleh sekelompok ekonom Biro Riset Ekonomi Nasional.
"Siapa pun yang berpikir kita tidak berada dalam resesi adalah orang gila. Pasar perumahan sedang dalam resesi dan ini baru saja dimulai. Jadi, mungkin ini akan menjadi 12 hingga 18 bulan yang sulit bagi industri kami, sekaligus saat-saat dimana Anda dapat memanfaatkannya," tandas Friedman. [rin]