WahanaNews.co | Pentagon memublikasikan rekaman 'adegan langit' yang melibatkan drone MQ-9 Reaper dengan jet tempur Rusia di atas Laut Hitam. Insiden itu mengakibatkan penembakan pesawat tanpa awak milik AS tersebut.
Menurut Pentagon, video berdurasi 42 detik itu memperlihatkan jet tempur Su-27 Rusia mendekati ekor drone MQ-9 dan mulai melepaskan bahan bakar saat melintas.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Tujuan membuang bahan bakar tampaknya untuk membutakan optik drone, membuatnya keluar dari jangkauan.
“Pada pendekatan kedua, jet yang sama atau jet tempur Rusia lainnya yang membayangi MQ-9 menghantam baling-baling drone, merusak salah satu bilahnya,” kata militer AS. Drone MQ-9 Reaper dengan lebar sayap 20 meter termasuk stasiun kendali darat dan peralatan satelit. Drone itu mampu membawa amunisi, tetapi juru bicara Pentaon Pat Ryder tidak mengatakan apakah drone yang jatuh itu bersenjata.
Ryder mengatakan insiden itu terjadi pada pukul 07:00:
Pukul 03 CET di atas perairan internasional dan jauh dari Ukraina, sementara jet Rusia terbang di sekitar drone selama 30-40 menit.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
"Tampaknya tidak ada komunikasi antara pesawat sebelum tabrakan," tambah Ryder seperti dikutip dari The Associated Press, Kamis (16/3/2023).
Dikatakan Ryder, AS belum menemukan drone yang jatuh, kata angkatan udara AS-Europe dalam sebuah pernyataan, dan juga Rusia. Pejabat Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mencoba menyelamatkan fragmen MQ-9 dari Laut Hitam.
Pejabat AS telah membuka kemungkinan untuk mencoba memulihkan bagian dari drone senilai UAS32 juta atau sekitar Rp494 miliar yang jatuh, yang mereka katakan jatuh ke perairan dengan kedalaman 41.200 hingga 1.500 meter.
Pejabat AS lainnya mengatakan AS tidak memiliki kapal militer di wilayah tersebut dan kemungkinan tidak akan berusaha untuk memulihkan reruntuhan.
Militer AS mengatakan pihaknya meninggalkan drone MQ-9 Reaper di laut setelah apa yang digambarkannya sebagai pencegatan tidak aman oleh jet tempur Rusia.
Kutipan video yang dirilis oleh Pentagon tidak menampilkan peristiwa sebelum atau setelah konfrontasi pembuangan bahan bakar dengan jelas.
Rusia mengatakan pesawat tempurnya tidak menyerang drone dan mengklaim kendaraan udara tak berawak itu jatuh setelah membuat manuver tajam di atas laut.
Ditanya pada hari Kamis apakah Rusia akan mencoba mengambil puing-puing drone, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa keputusannya tergantung pada militer.
"Jika mereka menganggap perlu untuk melakukannya di Laut Hitam untuk kepentingan dan keamanan kami, mereka akan melakukannya," katanya.
Sebelumnya, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev mengatakan Moskow akan mencoba untuk mengambil fragmen drone tersebut.
Pejabat AS telah menyatakan keyakinannya bahwa tidak ada nilai militer yang tersisa dari drone itu bahkan jika Rusia berhasil mengambil puing-puingnya. [afs/eta]