WahanaNews.co | India
berencana belanja 30 drone bersenjata dari Amerika Serikat (AS) demi
peningkatan pertahanan laut dan daratnya gegara ketegangan yang terus berlanjut
dengan negara tetangganya, China dan Pakistan.
Baca Juga:
Tank AS Seharga Rp 162 Miliar Mati Kutu Dimangsa Drone Murah Rusia
Menurut pejabat setempat, negara Asia Selatan itu akan
menyetujui anggaran pembelian 30 drone bersenjata MQ-9B Predator senilai USD3
miliar (Rp43 triliun) yang diproduksi oleh General Atomics yang berbasis di San
Diego, pada bulan depan.
Kesepakatan itu akan menambah kemampuan militer India karena
drone yang dimilikinya sekarang hanya dapat digunakan untuk pengawasan dan
pengintaian.
Drone MQ-9B diketahui dapat terbang selama sekitar 48 jam
dan membawa muatan sekitar 1.700 kilogram. Ini akan memberi Angkatan Laut India
kemampuan untuk memantau kapal perang China dengan lebih baik di Samudra Hindia
selatan, dan melengkapi tentara untuk menyerang target di sepanjang perbatasan
India-Pakistan yang disengketakan di Himalaya.
Baca Juga:
Antonio Guterres PBB Kutuk Siklus Pembalasan Israel-Iran, Imbau Pencegahan Eskalasi
Diketahui, India muncul sebagai mitra pertahanan strategis
bagi AS, khususnya dalam melawan pengaruh China di Samudra Hindia dan beberapa
wilayah Asia Tenggara. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi ini
sedang melalukan 10 tahun modernisasi militer senilai USD250 miliar (Rp3.604
triliun).
Tahun lalu, India menyewa dua MQ-9 Predator yang tidak
bersenjata karena ketegangan perbatasan dengan China yang mengancam akan
berubah menjadi konflik besar-besaran.
Pada akhirnya alat ini tidak dikerahkan setelah Angkatan
Udara menyatakan kekhawatirannya tentang drone yang diawaki oleh personel AS
yang terbang di atas perbatasan.