"Yerusalem adalah ibu kota kita dan pusat wisata untuk semua agama," ucap Perdana Menteri Israel Yair Lapid dalam pernyataannya.
Ditegaskan Lapid bahwa pasukan keamanan Israel akan 'memulihkan ketenangan' di kawasan tersebut.
Baca Juga:
Kebakaran di Yerusalem, Euforia dan Sindiran Panaskan Media Sosial Arab
Sementara itu, belum ada pihak maupun kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bersenjata itu.
Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan terpisah menyampaikan 'kecaman keras terhadap serangan teroris' itu.
Diakui oleh Departemen Luar Negeri AS bahwa lima warganya turut menjadi korban luka dalam penyerangan itu.
Baca Juga:
Badai Pasir dan Amuk Api, Dua Bencana Alam Hantam Israel Tanpa Peringatan
Serangan bersenjata ini terjadi seminggu setelah konflik terparah dalam satu tahun terakhir melanda Gaza, dengan jet-jet tempur Israel membombardir posisi militan Jihad Islam di Gaza.
Militer Israel menyebut serangan-serangan itu sebagai serangan pre-emptive untuk mencegah ancaman segera pada wilayahnya.
Sedikitnya 49 warga Palestina, termasuk warga sipil dan anak-anak, tewas di Gaza akibat konflik terbaru itu.