WahanaNews.co, Jakarta - Pilot Japan Airlines (JAL) sempat tidak tahu bahwa pesawatnya terbakar hebat usai bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bandara Haneda.
Dalam laporan terbaru dari kantor berita Jepang NHK, pada Kamis (4/1/24), para pilot Japan Airlines disebut tidak sadar jika pesawatnya terbakar. Mereka baru sadar ketika mendapat laporan dari kru kabin.
Baca Juga:
Tragis! Rumah di Nias Utara Ludes Dilahap Si Jago Merah, Nenek 80 Tahun Tewas
Saat itu, kepala pramugari mengabari soal adanya kebakaran di badan pesawat JAL dan meminta izin kepada pilot untuk membuka pintu darurat.
Dilansir dari AFP, pada waktu itu, kabin pesawat sudah dipenuhi asap dan suhunya panas. Banyak anak bayi menangis dan orang-orang memohon agar pintu darurat pesawat segera dibuka.
"Tolong biarkan kami keluar. Tolong. Tolong buka pintunya. Buka saja, ya Tuhan," teriak seseorang dalam salah satu video yang diterima AFP.
Baca Juga:
Sempat Terdengar Ledakan, 4 Rumah di Nias Selatan Terbakar
Pesawat Japan Airlines itu sebetulnya memiliki delapan pintu keluar darurat. Namun, hanya dua pintu slide di bagian depan yang dibuka kru pesawat. Api yang melalap bagian belakang pesawat tak memungkinkan bagi kru kabin untuk membuka pintu darurat di belakang.
Hanya satu pintu bagian belakang yang bisa digunakan yakni pintu kiri yang aman dari api. Namun sistem interkom tidak berfungsi imbas insiden, sehingga kokpit tak bisa memberikan lampu hijau, demikian pernyataan maskapai.
Akhirnya, butuh waktu 18 menit untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan kru pesawat. Sang pilot adalah yang terakhir menginjakkan kaki di landasan pada pukul 18.05 WIB.
Tak lama setelah itu, seluruh badan pesawat pun ludes dilalap kobaran api. Puluhan mobil pemadam kebakaran yang bersiaga di luar langsung berupaya memadamkan api. Proses itu memakan waktu delapan jam.
"Jujur saya pikir kami tidak akan selamat. Jadi saya mengirim pesan kepada keluarga dan teman saya untuk mengabari bahwa pesawat saya terbakar saat itu," kata seorang penumpang perempuan kepada NHK.
Menurut para ahli, proses evakuasi para penumpang Japan Airlines sudah mengikuti SOP dengan sangat baik.
"Penumpang tampaknya sudah mengikuti instruksi dengan sangat teratur. Inilah tepatnya aturan evakuasi perlu dirancang. Badan pesawat itu sendiri pada akhirnya tidak dimaksudkan untuk bertahan dalam kobaran api," kata ahli industri penerbangan dari Singapore Management University, Terence Fan, kepada AFP.
Pesawat Japan Airlines (JAL) terbakar hebat usai bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai berukuran lebih kecil pada Selasa (2/1). Seluruh penumpang dan awak dengan total 379 orang selamat. Sementara itu, 5 dari 6 kru pesawat coast guard meninggal dunia.
Dalam beberapa video yang beredar di media sosial,, tampak penumpang berteriak dan panik, namun tetap duduk tenang mengikuti instruksi awak kabin.
[Redaktur: Sandy]