Namun jaksa Claude menuduh PM Henry terlibat, berdasarkan dugaan percakapan telepon antara sang PM dengan salah satu tersangka utama beberapa jam setelah pembunuhan Moise pada 7 Juli lalu.
"Ada elemen mencurigakan yang cukup yang membentuk keyakinan saya soal kelayakan menuntut Henry dan meminta dakwaan langsung terhadapnya," tulis jaksa Claude dalam surat resminya kepada pengadilan Port-au-Prince.
Baca Juga:
Diperburuk Badai Tropis, Korban Tewas Gempa Haiti Capai 1.419
Dalam surat kedua, jaksa Claude juga meminta PM Henry dilarang meninggalkan Haiti “atas dugaan serius terkait pembunuhan Presiden Republik ini”.
Moise yang merupakan sosok kontroversial baik secara politik maupun publik, tewas dibunuh oleh sekelompok pria bersenjata yang menyusup masuk ke dalam kediamannya di Port-au-Prince.
Sejauh ini, sudah 44 orang --termasuk 18 warga Kolombia dan dua warga Amerika Serikat (AS) keturunan Haiti-- yang ditangkap terkait kasus pembunuhan itu.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan Presiden Haiti, Polisi Ringkus Kepala Paspampres
Diketahui juga bahwa tidak ada satupun pengawal kepresidenan yang luka-luka dalam serangan pria bersenjata itu.
Kepolisian Haiti masih memburu seorang mantan pejabat bernama Joseph Felix Badio, yang sebelumnya bekerja pada unit anti-korupsi pada Kementerian Kehakiman Haiti.
Telepon genggam Badio terlacak ke area dekat kediaman Moise saat Badio menghubungi PM Henry dua kali pada pagi hari tanggal 7 Juli lalu, setelah Moise ditembak mati pria bersenjata.