Dampaknya saat ini adalah meningkatnya biaya perawatan lansia di Jepang, karena jumlah generasi muda yang tidak mencukupi untuk mengisi pekerjaan dan mendukung berbagai program sosial serta kesejahteraan.
Menurut Kementerian, dengan masuknya generasi "baby boomer" ke dalam kelompok usia 75 tahun ke atas, populasi Jepang terus menua.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
Dengan total penduduk mencapai sekitar 125 juta jiwa, Jepang kini memiliki hampir 13 juta orang berusia 80 tahun ke atas, sementara sekitar 20 juta orang berusia 75 tahun ke atas.
Akibatnya, Jepang bergantung pada angkatan kerja lanjut usia. Lebih dari sembilan juta lansia bekerja, yang mencakup 13,6 persen angkatan kerja, atau satu dari tujuh pekerja di Jepang.
Seperempat dari seluruh lansia di Jepang memiliki pekerjaan. Namun jumlah itu lebih sedikit dibandingkan Korea Selatan yang berjumlah 36,2 persen.
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
Angka pekerja lansia di dua negara itu jauh di atas negara-negara berkembang lainnya seperti Amerika Serikat yang memiliki 18,6 persen, dan Prancis yang memiliki 3,9 persen.
Lebih dari sepertiga orang berusia antara 70 hingga 74 tahun mempunyai pekerjaan di Jepang. Pada tahun 2040, populasi lansia Jepang diproyeksikan mencapai 34,8 persen dari populasi.
Bagaimana dengan Indonesia?