"Jika ketidaknyamanan dan rasa tidak nyaman yang ia rasakan karena harus membuka diri dengan cara seperti itu adalah yang dibutuhkan untuk meluruskan keadaan dan menghentikan ini, ia 100% siap menanggung beban itu," tuturnya lagi.
Owens, mantan komentator untuk media konservatif AS, Daily Wire, yang memiliki jutaan pengikut di media sosial, telah berulang kali menyuarakan pandangannya bahwa Brigitte Macron adalah seorang pria. Pada Maret 2024, ia mengklaim akan mempertaruhkan "seluruh reputasi profesionalnya" atas tuduhan tersebut.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Sambut Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Bahas Kerja Sama Strategis
Tuduhan tersebut bermula di ruang daring pinggiran beberapa tahun sebelumnya, terutama melalui video YouTube tahun 2021 oleh blogger Prancis Amandine Roy dan Natacha Rey.
Keluarga Macron awalnya memenangkan kasus pencemaran nama baik di Prancis melawan Roy dan Rey pada tahun 2024, tetapi putusan tersebut dibatalkan dalam banding pada tahun 2025 atas dasar kebebasan berekspresi, bukan atas dasar kebenaran. Keluarga Macron mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Pada bulan Juli, keluarga Macron mengajukan gugatan terhadap Owens di AS. Gugatan tersebut menuduh bahwa Owens "mengabaikan semua bukti kredibel yang membantah klaimnya dan mendukung penggunaan platform oleh para ahli teori konspirasi dan pencemar nama baik yang telah terbukti".
Baca Juga:
Macron soal Ditoyor Istri: Hanya Bercanda
Pada bulan Agustus, Emmanuel Macron menjelaskan kepada majalah Prancis, Paris Match, mengapa mereka memilih untuk menempuh jalur hukum.
"Ini tentang membela kehormatan saya! Karena ini omong kosong. Ini adalah seseorang yang tahu betul bahwa ia memiliki informasi palsu dan melakukannya dengan tujuan merugikan, demi sebuah ideologi, dan memiliki koneksi yang mapan dengan para pemimpin sayap kanan," tegasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]