WahanaNews.co, Jakarta - Bassirou Diomaye Faye (BDF), yang telah terpilih sebagai presiden Senegal dilantik sebagai pemimpin baru negara tersebut pada Selasa (2/4/2024).
Dia tampil di atas panggung dengan kedua istrinya, Marie dan Absa. Presiden terlihat menggandeng tangan keduanya.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Dilaporkan oleh Middle East Monitor pada Rabu (2/2/2024), kehadiran ini dianggap sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik nasional Afrika Barat, dan menandakan pilihan yang jelas dari pemenang putaran pertama yang menjanjikan perubahan mendasar.
Praktik poligami adalah sebuah tradisi dan kepercayaan yang telah berakar kuat dalam budaya Senegal, di mana mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Sementara itu, istri presiden Senegal, Marie Khone, yang sebelumnya tidak pernah menjadi sorotan, berasal dari desa yang sama dengan Faye yang berusia 44 tahun.
Baca Juga:
Faye Resmi Dilantik Jadi Presiden Kelima dan Termuda Senegal
Mereka menikah 15 tahun yang lalu dan memiliki empat anak. Faye menikahi istri keduanya, Absa, lebih dari setahun yang lalu.
"Ini adalah pengakuan tertinggi terhadap tradisi poligami di kalangan petinggi negara, dengan situasi yang mencerminkan realitas Senegal," kata sosiolog Djiby Diakhate.
Banyak laki-laki memuji praktik ini sementara perempuan cenderung tetap "tidak percaya", tambahnya, melansir VIVA.
Poligami telah lama menimbulkan kontroversi dan penampilan publik Presiden BDF, begitu ia dikenal, dengan kedua istrinya di sisinya dan didukung oleh ribuan pendukungnya telah menjadikannya topik pembicaraan utama di media, online dan di rumah, sehingga memicu beragam reaksi.
“Menjadi istri kedua lebih cocok untukku daripada menjadi yang pertama," kata penyanyi ternama Mia Guisse bangga dalam video yang baru-baru ini menjadi viral.
Ketentuan Protokol Ditinjau Ulang
Dalam novelnya yang terbit tahun 1979, "So Long a Letter", penulis Senegal Mariama Ba sangat kritis terhadap poligami, menggambarkan rasa sakit dan kesepian seorang wanita setelah suaminya mengambil istri kedua yang lebih muda.
Beberapa acara televisi yang sedang populer saat ini, seperti "Mistress of a Married Man" atau "Polygamy", menggali kedalaman dan perubahan dalam kehidupan keluarga yang terlibat dalam poligami.
Penda Mbow, seorang mantan menteri kebudayaan dan profesor sejarah Senegal, mengatakan bahwa situasi pernikahan di istana presiden saat ini merupakan hal yang "benar-benar baru".
"Istana presiden sebelumnya hanya memiliki satu Ibu Negara. Karena itu, seluruh protokol harus disesuaikan," tambahnya.
Praktik poligami tersebar luas di Senegal, terutama di daerah pedesaan, dan dianggap sebagai cara untuk memperluas keluarga.
Dalam Islam, laki-laki diperbolehkan memiliki hingga empat istri asalkan mereka mampu secara finansial.
Dalam situasi seperti ini, laki-laki diharapkan untuk membagi waktu mereka secara adil dan bergantian di antara istri-istri mereka, biasanya selama dua hingga tiga hari.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]