"Jika mereka membunuh orang-orang yang bisa ditukarkan sebagai tahanan perang atau dibebaskan sebagai warga sipil atau bisa dibantu karena terluka atau cedera, sipil dan militer sama saja, jika mereka menghancurkan mereka, saya pikir kita tidak bisa melakukan pembicaraan diplomatik apapun dengan mereka setelah itu," tegasnya.
"Berbicara dalam arti militer, mereka akan melanjutkan hingga ke titik ketika kita menghentikan mereka," ucap Zelensky memprediksi tindakan pasukan Rusia setelah merebut kota Mariupol.
Baca Juga:
Rusia Pastikan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G-20
Diketahui bahwa menguasai Mariupol sepenuhnya akan menjadi kemenangan besar bagi Moskow.
Wakil Perdana Menteri (PM) Ukraina Iryna Vereshchuk, secara terpisah, mengumumkan via Telegram bahwa sedikitnya 50 warga Ukraina berhasil dievakuasi dari pabrik baja Azovstal pada Jumat (6/5) waktu setempat. Mereka yang dievakuasi terdiri atas wanita, anak-anak dan warga lanjut usia. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.