WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa kota pelabuhan Mariupol telah hancur total.
Zelensky menyatakan tidak ada yang tersisa untuk jatuh ke tangan pasukan Rusia, kecuali pabrik baja yang kini dikepung.
Baca Juga:
Rusia Pastikan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G-20
Dilansir detikcom dari AFP, Sabtu (7/5/2022), hal itu disampaikan Zelensky saat berbicara via video call dengan forum diskusi think-tank Chatham House di London, Inggris, pada Jumat (6/5) waktu setempat. Dia ditanya soal bagaimana jatuhnya kota strategis seperti Mariupol bisa mempengaruhi arah konflik.
"Anda harus memahami bahwa Mariupol tidak akan pernah jatuh. Tidak ada apa-apa di sana untuk bisa runtuh. Kota itu sudah hancur... tidak ada strukturnya. Ini semuanya telah hancur total," sebut Zelensky dalam pernyataan berbahasa Ukraina yang diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Menurut Zelensky, yang tersisa di Mariupol hanyalah 'area kecil ini, struktur kecil ini, pabrik baja Azovstal, atau apapun yang tersisa darinya'.
Baca Juga:
Gagal Pertahankan Wilayah, Presiden Zelensky Pecat Kepala Keamanan Kharkiv
Pabrik baja Mariupol merupakan kantong terakhir untuk perlawanan Ukraina terhadap pasukan Rusia, di mana sekitar 200 warga sipil terjebak di dalam terowongan dan bunker.
Tentara Ukraina terus berupaya mempertahankan pabrik itu pada Jumat (6/5) waktu setempat, dan menuduh pasukan Rusia melepas tembakan saat proses evakuasi warga sipil tengah berlangsung, meskipun ada gencatan senjata yang diberlakukan Moskow sendiri.
Zelensky menyatakan bahwa 'orang-orang dievakuasi sebanyak yang kami bisa'.